Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Melihat potensi pasar minuman yang terus tumbuh di Indonesia, PT Coca-Cola Amatil Indonesia sudah punya tiga agenda ekspansi tahun ini. Apalagi, tahun ini, ada momentum yang bisa mendongkrak bisnis produk minuman asal Amerika Serikat ini, yaitu ajang Piala Dunia 2014.
Menurut Putri Silalahi, Head of Corporate Communication PT Coca-Cola Amatil Indonesia, bila tidak ada halangan, perusahaan ini akan membangun pusat distribusi regional anyar di Semarang, Jawa Tengah. "Mungkin sekitar bulan Agustus nanti," katanya, Selasa (11/3).
Pusat distribusi baru ini bakal menempati areal seluas 12.000 meter persegi (m²). Coca-Cola Amatil Indonesia berharap, bila beroperasi, pusat distribusi ini akan punya kapasitas penyimpanan sebanyak 480.000 boks.
Coca-Cola sendiri memandang penting keberadaan pusat distribusi ini. Dari sinilah, produk-produk Coca-Cola langsung disebarluaskan ke daerah-daerah. Bisa jadi, pusat distribusi di Semarang ini akan membantu pusat distribusi yang ada di Cibitung, Jawa Barat dan Surabaya.
Asal tahu saja, saat ini, pusat distribusi Coca-Cola di Cibitung menjadi pusat penyebaran produk Coca-Cola untuk wilayah Jawa Barat, Lampung, hingga Kalimantan Barat. Sedangkan yang di Surabaya bertanggung jawab untuk memasarkan produk ini di Jawa Timur, Kalimantan Timur, hingga Sulawesi.
Adapun dua rencana bisnis yang lain adalah membangun pabrik kemasan polietilena tereftalat (PET). Satu di Bali dan satu lagi di Cikedokan, Cikarang, Jawa Barat. Untuk dua rencana bisnis ini, Putri mengaku belum punya informasi lebih detail.
Yang jelas, keberadaan pabrik PET ini terbilang penting bagi Coca-Coca Amatil Indonesia. Pasalnya, penjualan produk Coca-Coca dalam botol plastik kemasan makin besar. Sedangkan penjualan dalam botol kaca makin menyusut.
Langkah ini pun sejalan dengan strategi penjualan Coca-Coca Amatil Indonesia yang mengedepankan pasar ritel. Saat ini, menurut Putri, dari total penjualan produk Coca Cola di Indonesia, sekitar 60% berada di pasar ritel tradisional. Sedangkan sisanya adalah ke pasar modern.
Nah, salah satu penunjang utama penjualan Coca-Coca di pasar ini adalah keberadaan kulkas Coca-Cola. Saat ini, menurut Putri, jumlah kulkas yang Coca-Cola sebar ke seluruh penjuru Indonesia ada sebanyak 260.000 unit. "Tahun lalu, kami menambah sekitar 60.000 unit kulkas," ucapnya lebih lanjut.
Untuk tahun ini, Coca-Coca menargetkan bisa menambah sekitar 70.000 unit kulkas anyar di beberapa lokasi.
Nah, dengan rencana bisnis ini, Coca-Coca Amatil Indonesia berharap bisa meraup pertumbuhan kinerja lebih dari 10% tahun ini. Sedangkan tahun lalu, penjualan Coca-Coca Amatil secara volume naik 10% dari tahun 2012.
Sayang, Putri tidak merinci belanja modal tahun ini. Yang jelas, dari 2013 sampai 2016, Coca-Cola Amatil bakal menggelontorkan dana investasi sebesar US$ 500 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News