kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Communications Cable Systems (CCSI) Masih Mengurus Perizinan Proyek SKKL


Minggu, 25 Desember 2022 / 15:16 WIB
Communications Cable Systems (CCSI) Masih Mengurus Perizinan Proyek SKKL
ILUSTRASI. Salah satu ekspansi bisnis yang tengah dilakukan CCSI adalah proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI) terus berupaya mengembangkan bisnisnya di industri kabel Tanah Air. Salah satu ekspansi bisnis yang tengah dilakukan CCSI adalah proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL).

Sekadar pengingat, pada 22 Februari silam, CCSI dan PT NAP Info Lintas Nusa (Matrix NAP info) membentuk perusahaan patungan yaitu PT Varuna Cahaya Sentosa untuk membangun jaringan berkapasitas tinggi yang bernama Varuna Cable System (VCS). Selain itu, Mitsui & Co Ltd (Mitsui) juga berminat turut ambil bagian dalam penyertaan saham di VCS.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Communication Cable Systems Indonesia Mario Palilingan mengatakan, proyek SKKL yang dijalani CCSI masih dalam proses pengajuan perizinan. Proses perizinan tersebut menyesuaikan dengan jalur koridor yang sudah ditetapkan oleh tim nasional lintas kementerian, departemen, dan pemerintah daerah, di mana terdapat landing point jalur kabel Varuna,” ungkap dia, Jumat (23/12).

Baca Juga: Communication Cable (CCSI) Kejar Laba Rp 46,30 Miliar hingga Akhir Tahun Nanti

Dalam catatan Kontan, jaringan SKKL yang dibangun CCSI akan menghubungkan Pulau Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Labuan Bajo, Sulawesi, Kalimantan, Bawean, Madura, dan kembali ke Pulau Jawa dalam satu lingkaran yang tersambung. Secara keseluruhan, kabel optik tersebut memiliki panjang lebih dari 3.400 kilometer (km).

Kabel optik bawah laut yang akan digunakan dalam proyek tersebut dibuat oleh CCSI dengan spesifikasi teknis 48 fiber cores, bertipe kabel repeaterless system, lighe-weight (LW), single armoured (SA), dan double armoured (DA).

Manajemen CCSI sendiri terus menggeber kinerja keuangannya. Hingga kuartal III-2022, pendapatan neto CCSI melesat 51,69% year on year (YoY) menjadi Rp 468,74 miliar. Di saat yang sama, laba bersih CCSI tumbuh 4,71% (yoy) menjadi Rp 40,24 miliar. Capaian tersebut sudah melampaui target rencana anggaran CCSI sepanjang tahun 2022, yakni pendapatan neto sebesar Rp 441,35 miliar dan laba bersih Rp 34,73 miliar.

Baca Juga: Communication Cable (CCSI) Masih Kaji Proyek di Varuna Cahaya Sentosa

Hasil kinerja yang positif tersebut tak lepas dari tingginya permintaan kabel yang memacu CCSI untuk meningkatkan volume produksinya. “Produk kabel CCSI masih banyak diserap oleh pelanggan reguler, seperti sektor telekomunikasi,” ujar dia.

Saat ini, pihak CCSI masih melakukan peninjauan terkait proyeksi pendapatan dan laba bersih perusahaan pada tahun depan. Tantangan besar bagi CCSI pada tahun depan antara lain berupa kenaikan harga bahan baku kabel dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Lantas, strategi CCSI untuk tahun depan adalah konsisten dalam hal penghematan biaya, agresif dalam melakukan upaya pemasaran termasuk mencari pelanggan kabel baru, dan memberi solusi menyeluruh ke para pelanggan guna meningkatkan penjualan kabel. “Kami juga mengembangkan bisnis lain untuk melengkapi bisnis kabel darat,” tukas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×