kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.555   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.926   28,03   0,41%
  • KOMPAS100 1.005   3,86   0,39%
  • LQ45 777   2,30   0,30%
  • ISSI 221   0,99   0,45%
  • IDX30 403   1,61   0,40%
  • IDXHIDIV20 475   0,87   0,18%
  • IDX80 113   0,26   0,23%
  • IDXV30 115   0,38   0,33%
  • IDXQ30 131   -0,13   -0,10%

CP Prima Pecat Karyawan di Jakarta


Senin, 08 Februari 2010 / 07:00 WIB
CP Prima Pecat Karyawan di Jakarta


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Berita tak sedap masih menyeruak dari PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima). Setelah memangkas jumlah karyawan di tambak mereka di Lampung, kabarnya perusahaan ini juga memangkas karyawan di Jakarta. Beberapa di antara mereka yang dipangkas itu berada di level staf ke atas, dan sudah bergabung dengan CP Prima lebih dari 10 tahun.

CP Prima melakukan pemangkasan karyawan secara bertahap sejak akhir Desember 2009 hingga awal Februari lalu. Mengutip sejumlah dokumen yang mampir ke meja KONTAN, CP Prima telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawan karena dinilai merugikan perusahaan. Tak ada keterangan detil soal kerugian dimaksud.

Surat PHK itu diteken Head of Human Capital CP Prima, Daniel Bahar, dan Head of West Operation, Free Market CP Prima, Hardjanto Salim.

“Saya tidak bergabung lagi dengan CP Prima sejak beberapa waktu lalu,” kata J.U., seorang korban PHK, kepada KONTAN akhir pekan lalu. Dia membenarkan surat dari CP Prima itu.

“Saya kini lebih sering menjadi makelar kebutuhan-kebutuhan pakan udang,” kata A., korban PHK lainnya. Baik A maupun J.U. sudah menjadi karyawan tetap CP Prima selama bertahun-tahun.

Corporate Communication CP Prima Fajar Reksoprodjo membenarkan adanya PHK itu. "Itu bukan PHK massal, tapi PHK spesifik," katanya seraya menolak bicara rinci.

Adapun Daniel Bahar, yang disebut dalam dokumen itu, enggan berkomentar. "Kebijakan kami satu pintu," katanya.
Berita tak sedap ini merupakan lanjutan kabar pemangkasan karyawan CP Prima di tambak mereka di Lampung, beberapa waktu lalu. CP Prima terus terbelit persoalan sejak mengambil alih tambak Dipasena, Mei 2007. Persoalan ini membuat revitalisasi tambak Dipasena terkatung-katung tak jelas.

Desakan dari petambak

Akibatnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad meminta CP Prima menjual tambak Dipasena, agar program revitalisasi industri udang segera berjalan.

Selain Fadel, para petambak yang tergabung di Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW) PT Aruna Wijaya Sejati (eks-Dipasena),juga mendesak CP Prima segera menjual aset Dipasena. "Sebab CP Prima gagal melakukan revitalisasi tambak udang Dipasena," ujar Nafian Faiz, Ketua Umum P3UW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×