Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Pertumbuhan kinerja perusahaan properti domestik yang positif sepanjang tahun ini, mengundang pebisnis properti luar negeri mulai gencar masuk ke pasar Indonesia. Tidak terkecuali perusahaan properti yang berkantor pusat di Sydney, Australia, Crown Group.
Perusahaan ini malah tidak setengah-setengah untuk melebarkan sayap bisnis di pasar domestik. Untuk mendukung ekspansinya ini, Crown Group berencana membentuk perusahan patungan (joint venture) dengan perusahaan properti lokal yang identitasnya masih dirahasiakan. "Kami akan mengambil porsi saham mayoritas," tutur Michael Ginarto, Country Director of Sales and Marketing Crown Indonesia, Kamis (5/9).
Saat ini, proses penjajakan kerjasama (due diligence) untuk mendirikan perusahaan patungan masih terus berlangsung. Crown berharap proses penjajakan ini bisa rampung sebelum tutup tahun ini. Sehingga perusahaan ini bisa segera langsung memasarkan proyeknya.
Proyek perdana Crown di Indonesia berupa apartemen di atas lahan seluas empat hektare (ha) di wilayah Jakarta. Apartemen yang terdiri dari kurang lebih 166 unit itu membidik pasar yang sama dengan spesialisasi Crown di Sydney, yaitu kalangan menengah atas.
Pihak Crown mengestimasi nilai proyek ini mencapai Rp 6 triliun. Sayang, Michael masih enggan memberi tahu nilai investasi yang disiapkan perusahaan ini. "Masih terlalu awal untuk bicara nilai investasi," elaknya.
Yang jelas, CrownGroup tidak tanggung-tanggun dalam berbisnis properti di Iindonesia. Perusahaan ini berambisi mengembangkan sejumlah proyek properti dengan nilai total mencapai Rp 100 triliun dalam tempo sepuluh tahun mendatang.
Untuk meraih target ini, kata Michael, perusahaannya akan menambah proyek di Jakarta serta memperluas ekspansi ke kota-kota lain yang potensial. Sekali lagi, Michael masih belum bisa berkomentar soal kota-kota yang bakal dimasuki oleh proyek Crown.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
