Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Crown Group menancapkan debut perdana di Indonesia pada tahun ini. Pengembangan properti yang berbasis di Sydney, Australia tersebut menggandeng PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk untuk mengembangkan proyek berkonsep mixed use development mewah senilai Rp 7 triliun.
Kedua perusahaan tersebut sudah meneken nota kesepahaman pada 27 April 2018 lalu. Konsepnya kerjasama operasi (KSO) dengan komposisi kepemilikan saham masing-masing terdiri dari 51% Crown Group dan 49% Jaya Ancol.
Sejatinya, Crown Group adalah perusahaan yang didirikan oleh orang Indonesia, yakni Iwan Sunito. Setelah malang-melintang berbisnis properti di Negeri Kanguru, Iwan kepincut mengembangkan proyek di Tanah Air.
Tentu alasan Crown Group menggarap pasar Indonesia tak sekadar rindu kampung halaman. Grup perusahaan tersebut percaya, potensi pasar properti Indonesia menjanjikan. "Ada kekuatan kekuatan konsumen yang besar di dalam negeri ini dam mata dunia kini juga tertuju pada Indonesia," kata Iwan Sunito, Chief Executive Officer Crown Group di Jakarta, Senin (7/5).
Adapun proyek kongsi Crown Group bersama dengan Jaya Ancol nanti akan menempati lahan seluas 4,7 hektare (ha). Proyek yang menyasar segmen atas tersebut terdiri 3.000 unit apartemen, perkantoran, hotel, pusat belanja serta area komersial.
Kedua perusahaan tersebut juga berharap bisa menghubungkan proyek hunian mewah mereka dengan proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta. Namun sejauh ini, rencana tersebut masih berupa usulan yang akan dibahas lebih lanjut dengan PT Mass Rapid Transit Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk C. Paul Tehusijarana mengatakan, proyek mewah tersebut bakal memberikan nilai tambah untuk kawasan Ancol. "Ancol memiliki keunggulan berlokasi di tepi pantai, ditambah kami dapat berkolaborasi dengan pengembang sekelas Crown yang memegang ahli di bidangnya," kata Paul.
Meski sudah membeberkan rencana pengembangan bisnis bersama, tak ketahuan secara spesifik target bisnis proyek mewah itu. Yang pasti, Crown Group dan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk tidak berencana memasarkannya pada tahun ini. Kedua perusahaan berencana menjajakan proyek kongsi mulai akhir tahun 2019 nanti.
Sambil mengawal ekspansi bisnis di Indonesia, Crown Group melanjutkan pengembangan bisnis di negara lain. Untuk lokasi basis di Australia, mereka sudah melebarkan bisnis hingga ke luar Sydney. Terakhir kali, Crown Group mengembangkan proyek properti hingga senilai Rp 20 trilliun di Melbourne.
Selain Australia, Crown Group juga menggarap bisnis properti di Los Angeles, Amerika Serikat (AS). "Los Angeles memiliki potensi yang besar untuk pengembangan bisnis, kalau melihat cara bekerja desainernya dan kami memiliki keahlian yang lebih mumpuni, " tutur Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News