kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CTRA optimistis tahun ini pasar sektor properti akan bergairah


Senin, 18 Februari 2019 / 17:46 WIB
CTRA optimistis tahun ini pasar sektor properti akan bergairah


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk siapkan empat produk yang akan diluncurkan tahun ini. Hal tersebut lantaran optimisme perusahaan bahwa pasar akan bergairah.

Harun Hajadi, Direktur PT Citra Development Tbk menyebutkan bahwa momen pemilihan umum (Pemilu) hanya mengganggu selama 1 minggu. "Pemilu itu, untuk kami hanya mengganggu sekitar 1 minggu menjelang Pemilu," ujarnya saat dihubungi kontan.co.id, Senin (18/2).

Karenanya, ia tak menganggap Pemilu sebagai salah satu faktor lesunya properti. Menurutnya, faktor yang dapat mengganggu sektor properti yaitu pertumbuhan ekonomi secara umum. Bahkan dengan adanya Pemilu tahun ini, ia menilai ada momentum pertumbuhan ekonomi di tahun ini.

Dengan begitu, ia tak sependapat dengan prediksi pertumbuhan sektor properti yang masih lambat. "Saya tidak sependapat, selain seminggu itu life as usual, nothing changes. Misalnya seperti sekarang, apakah ekonomi terganggu krn menjelang pilpres? Kan tidak," tuturnya.

Adapun berdasarkan catatan kontan.co.id, sejumlah analis memprediksi sektor ekonomi di tahun ini masih lambat. Edward Lowis, analis UOB Kay Hian misalnya. Ia memproyeksikan angka pre-sales sektor properti tumbuh konservatif sebesar 2,2% secara year on year ke Rp 20,8 triliun. Salah satu penyebabnya, emiten sektor ini cenderung terbatas untuk melaunching proyek properti baru di semester I-2019 karena jelang Pemiliu Presiden (Pilpers) dan libur lebaran di tahun ini.

Edward mencatat pada empat emiten di sektor properti yaitu, PT Ciputra Development (CTRA), PT Bumi serpong Damai (BSDE), PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Summarecon Agung (SMRA) secara total mencatatkan pre-sales sebesar Rp 20,3 triliun atau turun 1,8% yoy dari pre sales di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 20,7 triliun.

Menurut Harun, tahun ini perusahaan juga memiliki beberapa produk yang siap diluncurkan. "Persisnya 4, ada malah yang rencananya dilaunch tahun lalu, tetapi tidak jadi, karena pasar yang kurang bergairah," jelasnya.

Untuk peluncurannya sendiri, Harun masih enggan buka-bukaan. Untuk target marketing sales di tahun ini, emiten dengan kode saham CTRA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini membidik senilai Rp 6,02 triliun yang mana target tersebut tumbuh sekitar 4% dibandingkan marketing sales bersih tahun lalu sebesar Rp 5,8 triliun.

Walaupun begitu, Harun menjelaskan bahwa target tersebut masih perkiraan. "Target tahun ini terus terang masih belum final, setelah di approve BOD nanti baru saya akan sampaikan resminya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×