kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cuaca anomali, ekspor kopi merosot 25%


Kamis, 15 Januari 2015 / 20:13 WIB
Cuaca anomali, ekspor kopi merosot 25%
ILUSTRASI. Ini 6 Makanan yang Dihindari Penderita Diare Agar Cepat Sembuh


Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia

SURABAYA. Volume ekspor kopi nasional merosot 20%-25% persen sepanjang tahun 2014 menjadi 475 ribu ton. Anomali cuaca di Tanah Air menjadi penyebab utama penurunan komoditas kopi.

"Dari sisi nilai, juga turun 10%-15% menjadi US$ 1,3 miliar dibandingkan tahun 2013,” kata Ketua Umum Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI), Hutama Sugandhi, ditemui di Surabaya, Kamis (15/1).

Meski demikian, dia optimistis pada tahun 2015 ekspor kopi Indonesia membaik. GAEKI meramal, iklim tahun ini dapat kembali normal. "Dengan faktor itulah kami yakin ekspor nasional bisa di posisi yang baik atau normal seperti kinerja tahun 2013," ujarnya.

Selama tahun 2015, jelas dia, ekspor kopi ditargetkan dapat mencapai 600 ribu ton dengan nilai US$ 1,8 miliar dollar. Pada tahun 2013, performa ekspor kopi Indonesia didominasi biji kopi sebanyak 530 ribu ton dan sisa 70 ribu ton merupakan kopi olahan.

"Pemicu membaiknya ekspor kopi tahun 2015 di antaranya penurunan suplai dari eksportir kopi lain seperti Brazil dan Vietnam," kata Hutama.

Ia mencontohkan, pada tahun ini Brazil diperkirakan menghadapi gangguan cuaca. Sedangkan di Vietnam sedang mengalami peak season.

Walaupun secara keseluruhan ekspor kopi turun, pengiriman dari Jawa Timur menunjukkan kenaikan.
Ia menyebutkan, pada tahun 2012 ekspor kopi Jatim terealisasi sebesar 52 ribu ton dengan nilai US$ 135 juta. Tahun 2013 naik menjadi 68 ribu ton dengan nilai US$ 165 juta.

"Berikutnya, tahun 2014 naik lagi menjadi 73 ribu ton dengan nilai US$ 190 juta," katanya.

Secara umum, lanjut dia, pencapaian ekspor kopi Jatim didominasi 90% biji kopi sedangkan 10% adalah kopi olahan. (Biqwanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×