Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Petani tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mulai resah akibat curah hujan yang terus tinggi sampai Juli 2010 ini. Soalnya, curah hujan tersebut bisa mengancam kualitas panen tembakau mereka di bulan Agustus nanti.
Menurut Ismanto, Ketua Kelompok Tani Marga Rahayu, jika curah hujan masih tinggi hingga Agustus, maka petani tembakau akan rugi besar. Pasalnya, kualitas daun tembakau akan merosot.
"Jika tembakau rusak, harganya bisa turun," kata Ismanto, dalam diskusi soal tembakau di Hotel Santika Jakarta, Minggu (4/7).
Ismanto menuturkan, salah satu syarat agar kualitas daun tembau bagus, adalah cuaca harus kering saat mendekati muim panen. Tingginya curah hujan juga akan menganggu proses pengeringan daun tembakau pasca-panen.
Ismanto, yang juga anggota Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), menambahkan, jika kualitas tembakau bagus, saat ini harganya bisa mencapai Rp 100.000 per kilogram (kg). Namun, jika kualitas tembakau turun, atau rusak daunnya, harganya bisa terjun sampai Rp 10.000 per kg. Padahal, biaya produksi petani tembakau di Temanggung cukup tinggi, bisa mencapai Rp 25.000 per kg.
Abdillah Ahsan, Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) menambahkan, selain ancaman curah hujan yang tinggi, petani tembakau di Temanggung kini juga dihadapkan pada persoalan serangan hama tembakau. Serangan hama tersebut mempengaruhi jumlah produksi tembakau per hektarenya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News