kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Darbe Wood Atur Strategi untuk Pertumbuhan Bisnis


Senin, 06 Juni 2022 / 10:01 WIB
Darbe Wood Atur Strategi untuk Pertumbuhan Bisnis


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - ​PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) mampu menjaga stabilitas keuntungan sebesar Rp 120 juta sepanjang kuartal I 2022. Meskipun turun dibanding tahun lalu sebesar Rp 128 juta, angka ini masih normal karena mulai pulihnya ekonomi nasional setelah kasus COVID-19 varian Omicron menyebar ke berbagai belahan dunia.

Namun, stabilitas ini diikuti juga dengan kenaikan beban. Berdasarkan laporan perseroan, beban pokok pendapatan mencapai Rp 197 juta, naik dari angka Rp 171 juta kuartal I 2021.

Dalam laporan yang sama, jumlah rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan alias rugi bersih KAYU mencapai Rp 39 juta. Angka ini menyusut jika dibanding dengan kuartal I 2021 lalu sebesar Rp 1,7 miliar.

Direktur Utama PT Darmi Bersaudara TBK, Nanang Sumartono Hadiwidjojo mengaku pihaknya telah mengambil langkah strategis untuk merealisasikan pertumbuhan bisnis perusahaan. Salah satunya dengan mengoperasikan pengapalan ke negara-negara buyer (pembeli).

Berdasarkan laporan yang diterima tim Kontan, perseroan sudah mengirimkan 40 kontainer selama triwulan I 2022. Perusahaan berkode emiten KAYU tersebut juga tetap konsisten produksi ekspor ke luar negeri, meskipun Omicron sedang melanda banyak negara dan perang Ukraina-Rusia. Pihaknya pun yakin dapat mengirimkan 450 kontainer pada akhir 2022.

Walau sempat terhambat, KAYU berhasil meningkatkan jumlah pasar ke beberapa negara, termasuk Belanda dan Jepang. “Perseroan telah berhasil menambah jaringan ekspor baru ke negara tujuan di Amerika Serikat, Belanda, Australia, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Bosnia dan Belarusia,” ungkap Nanang dalam keterangan resminya.

Khusus ekspor di luar pasar Asia Selatan (tanpa India dan Nepal), KAYU sudah menerima konfirmasi purchasing order. Nanang berujar, konfirmasi ini sangat baik untuk perseroan dan bentuk komitmen riil buyer terhadap produk KAYU.

Pertambahan pasar ini juga diiringi dengan pertambahan nilai produk Darbe Wood. Nanang menilai, hal tersebut disebabkan karena adanya proses produksi yang butuh penanganan secara khusus. Produk ini, lanjut Nanang, harus terjaga kualitasnya saat sampai ke negara buyer. Apalagi terdapat negara yang memiliki 4 musim, sehingga kayu tidak rusak saat sampai di negara buyer.

Berjalan Maksimal

Meskipun pengiriman sempat terhambat di awal Mei lalu, pihaknya tetap yakin relasi bisnis dengan buyer mampu berjalan maksimal. “Walaupun harus diakui bahwa secara tak terduga terdapat masa liburan resmi pasca hari besar dari pemerintah Indonesia yang cukup panjang dan memberikan dampak mundurnya waktu pengapalan pada tanggal-tanggal akhir Mei 2022 menjadi terdaftar pada bulan Juni 2022,” ungkap Nanang.

Perseroan juga sudah melakukan pertemuan dengan calon pembeli atau potential buyer. Pertemuan ini, kata Nanang, bersifat business matching dan diharapkan dapat menjadi buyer konsisten. Bila potensi ini berujung pada sebuah kesepakatan bisnis tentunya dapat meningkatkan laba perseroan.

Pertemuan tersebut juga memberikan hasil positif. Nanang menjelaskan ada beberapa buyer yang sudah mengirimkan purchasing order, seperti pembeli dari Mauritius, Jepang, dan India. Agar transaksi bisnis berjalan lancar, perusahaan yang berdiri dari tahun 1998 ini akan mempercepat proses pengamanan dana dan kelengkapan dokumen pengapalan. Bagi Nanang, hal tersebut berdampak pada peningkatkan kinerja perusahaan di mata para buyer.

Beberapa buyer juga telah meminta kayu khusus kepada perseroan seperti meranti merah, meranti batu, dan kempas. Agar tidak terhambat, perseroan sudah berkoordinasi dengan produsen kayu agar menyediakan stok bahan baku. Produsen kayu ini kebanyakan berasal dari wilayah Jawa Timur dan Padang.

Sembari menunggu stok bahan, perusahaan yang berfokus pada produksi kayu tersebut akan meningkatkan pelayanan teknis seperti sertifikat FSC requirements dan KOMO Certificate. Menurut Nanang, sertifikat ini sangat penting bagi bisnis yang berkelanjutan antar negara.

“Dalam hal tersebut, Perseroan mendapat dukungan proses pengurusan sertifikasi dari pihak berkompetensi khusus untuk pasar Eropa di mana kedatangannya ke Surabaya dimungkinkan atas dorongan dari perwakilan buyer. Atas komitmen ini maka tidak berlebihan kiranya apabila Perseroan memaknainya sebagai suatu awal yang baik dan serius dari counterpart Perseroan di dalam membangun hubungan kerjasama yang berkelanjutan,” pungkas Nanang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×