Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kuliner selalu menjanjikan sepanjang masa. Itu sebabnya, PT Pendekar Bodoh, pengelola jaringan restoran D'Cost, tak segan-segan menggenjot terus ekspansi usaha.
David Vincent Marsudi, Chief Executive Officer PT Pendekar Bodoh, menyatakan, menjelang tutup tahun 2017, perusahaan tersebut akan membuka gerai perdana dengan label baru D'Cost Express di Terminal 2D Bandara Soekarno Hatta. "Konsep tempat makan ini menjual makanan cepat saji yang fresh," tandas David kepada Kontan.co.id, akhir pekan lalu.
Sayang, David tidak bersedia merinci alokasi anggaran untuk membangun D'Cost Express di bandara. Dia hanya menyatakan, lokasi gerai ini akan menempati lokasi eks gerai Old Town Coffee.
David menambahkan, D'Cost Express didesain untuk menjaring konsumen yang membeli makanan take away atau satu porsi saja (single portion). Meski begitu, perusahaan kuliner ini tetap menyediakan gerai tempat makan berkapasitas 80 tempat duduk.
David optimistis tempat makan cepat saji bakal mendapat respons positif. Dia mengklaim, harga yang ditawarkan tergolong murah untuk ukuran menu di Bandara Soekarno Hatta. Yakni berkisar antara Rp 20.000 sampai Rp 35.000 termasuk pajak. "Mana ada gerai makanan di bandara yang menjual dengan harga itu," tukasnya.
Selain membuka gerai D'Cost Express, Pendekar Bodoh akan menambah gerai D'Cost Seafood. Lagi-lagi, David tak bersedia menjelaskan detail agenda ekspansi ini, termasuk target gerai baru dan anggarannya. Alasannya, target dan dana ekspansi menyesuaikan dengan situasi.
Saat ini, total gerai D'Cost sudah mencapai 91 unit gerai. Jumlah gerai tersebut tersebar di kawasan Jabodetabek, wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, hingga Sulawesi dan Ambon.
Salah satu kendala utama dalam pengembangan gerai D'Cost adalah pemilihan lokasi. Sebab faktor ketepatan lokasi di tempat strategis, berpengaruh besar terhadap bisnis kuliner termasuk D'Cost. Sejumlah pertimbangan itu antara lain, ketersediaan lokasi parkir yang memadai, serta mudah dijangkau. Maklum, untuk membuka satu gerai D'Cost membutuhkan dana miliaran rupiah.
Di samping membuat gerai sendiri, Pendekar Bodoh menjalin Go-Food dan Grab Food untuk menjangkau konsumen yang lebih luas lagi. Ekspansi ini, kata David, penting untuk mengantisipasi tren perkembangan digitalisasi bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News