kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dian Swastatika (DSSA) Lirik Bisnis Energi Baru dan Terbarukan


Kamis, 12 Mei 2022 / 19:17 WIB
Dian Swastatika (DSSA) Lirik Bisnis Energi Baru dan Terbarukan
ILUSTRASI. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) Foto: Dok. Dian Swastatika Sentosa


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melirik bisnis di bidang energi baru dan terbarukan (EBT). Direktur DSSA, Lokita Prasetya mengatakan, DSSA berencana mengikuti tender-tender dari PLN untuk proyek-proyek pembangkit listrik EBT.

“(DSSA) sudah masuk dalam DPT (Daftar Penyedia Terseleksi) list PLN sehingga kami akan siap untuk diundang oleh PLN mengikuti tender-tender,” ujar Lokita dalam paparan publik yang digelar di Jakarta, Kamis (12/5).

Sedikit informasi, saat  ini bisnis DSSA didominasi oleh bisnis pertambangan. Di tahun 2021, kontribusi bisnis pertambangan dalam total pendapatan konsolidasi DSSA mencapai 89,5%. Pendapatan sisanya berasal dari segmen usaha bisnis perdagangan pupuk dan bahan kimia 5,5%, teknologi 2,6%, ketenagalistrikan 2,3%, dan lain-lain 0,1%.

Manajemen DSSA tidak merinci berapa proyeksi kontribusi bisnis EBT terhadap total pendapatan dalam rencana DSSA kelak. Yang terang, ada 2 jenis EBT yang menarik minat DSSA, yaitu energi surya dan energi panas bumi.

Baca Juga: Hingga Kuartal I-2022, Ini Capex yang Telah Diserap Panca Budi Idaman (PBID)

Untuk pengembangan bisnis EBT panas bumi, DSSA mengincar lokasi di wilayah Jawa Barat. 

“Kami memang melihat salah satu potensi di daerah Jawa Barat. Ini yang sedang kita tunggu, dalam waktu dekat kami akan mendapatkan penugasan eksplorasi dari Kementerian ESDM,” ujar Lokita.

Seperti diketahui, pemerintah dan PLN mencanangkan penambahan pembangkit sebesar 20,9 GW dalam kurun waktu 2021-2030 dalam RUPTL 2021. Jumlah tersebut setara kurang lebih 51,6% dari total penambahan pembangkit yang dicanangkan dalam RUPTL 2021-2030, sisanya merupakan pembangkit berbasis fosil.

Berdasarkan materi Diseminasi RUPTL 2021-2030 tertanggal 5 Oktober 2021, sebanyak 56,3% dari proyek pembangkit EBT RUPTL 2021-2030 direncanakan dikembangkan oleh swasta, sedang 43,7% sisanya oleh PLN sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×