kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Dibayangi gagal panen, sawah diserang wereng


Rabu, 30 Agustus 2017 / 15:30 WIB
Dibayangi gagal panen, sawah diserang wereng


Reporter: Abdul Basith | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Panen padi diperkirakan gagal akibat serangan hama. Fajar Pamuji, Ketua Bidang Tanaman Pangan, Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) mengatakan, salah satu contohnya sawah di Kabupaten Purbalingga yang akan gagal panen karena serangan hama. Sawah seluas 6 hektar (ha) di Kecamatan Karangmoncol itu merupakan sampel.

Serangan hama wereng terbesar berada di pulau Jawa. Sementara di luar Jawa serangan wereng tidak banyak terjadi. "Kondisi luar Jawa tidak begitu hebat seperti di Jawa," terang Fajar, Rabu (30/8).

Kondisi tersebut memberikan efek kelangkaan pada gabah. Hal teraebut membuat harga gabah menjadi naik. Berdasarkan keterangan Fajar, harga gabah kering giling (GKG) saat ini Rp 570.000 per kuintal atau sama dengan Rp 5.700 per kilogram (kg).

Harga GKG tersebut dinilai telah melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP). HPP gabah setelah dilakukan fleksibilitas 10% oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menjadi Rp 5.115 per kg.

Kenaikan tersebut juga akan mempengaruhi harga beras. Asal tahu saja, sebelumnya pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) bagi beras medium dan beras premium. Kebijakan tersebut akan mulai diberlakukan pada 1 September 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×