Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Direktur Institute Public Indonesia (IPI) Karyono Wibowo mengatakan, terpilihnya Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina menyisakan masalah di tengah publik yang menginginkan Pertamina menjadi lebih baik. Menurutnya, ada beberapa alasan penolakan dirut Pertamina yang menarik perhatian massa.
"Pertama, sosok Dwi Soetjipto bukan orang yg ahli si sektor Migas. Kedua, proses seleksi, cenderung tertutup dan sarat kepentingan kelompok tertentu. Diduga kuat ada kepentingan grup Rini Soemarno bermain di balik seleksi dirut Pertamina," ujar Karyono dalam keterangan resminya, Senin (1/12).
Ketiga, lanjutnya, proses seleksi dirut Pertamina mengabaikan spirit Tata Kelola Perusahaan yang baik dan bersih dan tata kelola pemerintahan yang baik karena tidak melibatkan lembaga seperti PPATK dan KPK.
Kecurigaan keterlibatan Soemarno Inc terlihat jelas ketika tak satu pun direksi lama yang disisakan menjadi direksi Pertamina yang baru. Hal itu mengindikasikan upaya pembersihan tubuh Pertamina untuk memutus mata rantai mafia migas atau sekadar menggantikan "pemain lama" dengan "pemain baru".
"Dari postur direksi Pertamina yang baru, terdapat Arif Budiman yang sebelumnya pernah menjabat Dirut McKinsey. Padahal McKinsey konsultan asing yang mengubah Pertamina menjadi persero," tegasnya.
Menurutnya, kebijakan menteri BUMN hanya menggeser pemain lama ke pemain baru. Walaupun belum jelas terbukti, jika dilihat dari irisan-irisan kepentingan, tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi.
"Kepentingan itu akan membuat Pertamina menjadi jarahan para mafia migas dan pemburu rente," jelasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News