kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ditinggal partner, Pertamina tunda proyek US$ 15 miliar


Minggu, 07 Juni 2020 / 21:27 WIB
Ditinggal partner, Pertamina tunda proyek US$ 15 miliar
ILUSTRASI. Petugas melintas di depan jaringan pipa minyak di kilang unit pengolahan (Refinery Unit) V, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (23/10/2019). Refinery Unit V memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah 260 MBSD setara 25 persen dari kapasitas 'intake' nasi


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina menghentikan sementara rencana pembangunan grass root refinery (GRR) alias Kilang Bontang. Nilai investasi proyk itu mencapai US$ 15 miliar.

Padahal, semula pengerjaan proyek Kilang Bontang sempat berjalan. "Hanya saja partner tidak bisa lanjutkan, jadi kami hold dulu, kaji, supply demand seperti apa," tutur Ignatius Talullembang, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertaminadalam sesi Konferensi Pers dengan awak media, Jumat (5/6).

Baca Juga: Bakal garap Blok Rokan, Pertamina butuh figur mumpuni dan kompeten

Pasca kajian rampung, Pertamina bakal melakukan diskusi lanjutan dengan pemangku kepentingan terkait nasib kilang tersebut. Sementara saat ini, mereka memilih fokus pada sejumlah proyek kilang lain yang tengah berlangsung.

Sebut saja proyek Kilang Cilacap yang tengah memasuki tahapan pencarian mitra bisnis strategis dan pembebasan lahan. Target utama Pertamina yakni meningkatkan kemampuan kilang-kilang yang sudah beroperasi.

Asal tahu dalam proyek Kilang Bontang sebelumnyaPertamina bakal bekerjasama dengan perusahaan minyak dan gas (migas) asal Oman yakni Overseas Oil and Gas LLC (OOG). Hanya saja, kerjasama tersebut tak mencapai kata sepakat. 

Baca Juga: Kebijakan energi perlu terintegrasi agar defisit terjaga

Pertamina juga sempat menyampaikan opsi pemindahan lokasi proyek pada medio Maret lalu. Dua lokasi baru yang masuk dalam pertimbangan yakni Arun, Aceh dan Kuala Tanjung, Sumatra Utara. 

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setyawan mengatakan, opsi-opsi lokasi yang ada kini tengah dalam kajian perusahaan pelat merah tersebut. "Ada rencana memindahkan Kilang Bontang, kan ada beberapa lokasi sebenarnya di Bontang, Kuala Tanjung dan Arun," jelas Heru kala itu.

Menurut Pertamina, Kuala Tanjung sebagai lokasi yang tepat. Pasalnya, lokasi Kuala Tanjung memiliki ketersediaan pasar dan lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×