Reporter: Handoyo | Editor: Cipta Wahyana
JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) melayangkan surat somasi ke Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Ini merupakan respons terhadap tudingan investigator KPPU yang menyatakan bahwa Menteri Perdagangan Gita Wirjawan diduga turut bersekongkol dengan 14 importir bawang putih untuk mengatur pasokan bawang putih di pasar domestik.
Melalui Sekretariat Jenderal Kemendag, somasi tersebut telah dikirimkan ke KPPU pada Jumat sore (26/7). "Kita (Kemendag) sudah kirim somasi ke ketua KPPU," kata Gita, Jumat (26/7). Menurut Gita, seharusnya, keputusan yang dikeluarkan oleh KPPU bulat di tingkat majelis dan tidak memperbolehkan salah satu investigatornya melontarkan alegasi yang belum diputuskan oleh majelis.
Gita menambahkan, pihaknya sangat siap untuk menyediakan dan memberikan argumentasi yang dapat mematahkan tuduhan itu. Menurutnya, tudingan yang menyatakan adanya kartelisasi pada bulan Februari sampai Maret telah berbanding terbalik dengan kondisi dilapangan.
Menurut Gita, bila ada praktik kartel, harga produk cenderung mengalami lonjakan. Namun, dalam kenyataannya, dalam saat yang bersamaan, telah bersandar ribuan kontainer bawang putih yang berupaya didatangkan untuk stabilisasi harga. "Alhamdulillah, waktu itu, dalam 2-3 minggu terjadi penurunan dan itu berlawanan dengan nuansa kartelisasi yang biasanya menaikkan harga," ujar Gita.
Pada awal tahun, harga bawang putih sempat melonjak hingga menyentuh Rp 100.000 per kg. Namun, akibat penambahan pasokan, harga bawang putih berangsur normal hingga dibawah Rp 20.000 per kg.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dalam sidang perdana kasus dugaan kartel bawang putih yang digelar (24/7) lalu di Gedung KPPU Jakarta, Muhammad Nur Rofik, Investigator Penuntut KPPU menyatakan adanya dugaan aksi kongkalikong dalam pengaturan pasokan bawang putih yang melibatkan Menteri Perdagangan, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, dan Badan karantina Kementerian Pertanian (Kementan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
