Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
SINGAPURA. Harga tembaga anjlok bersama dengan sejumlah komoditi logam lainnya seiring dengan dolar yang menguat dan meningkatnya persediaan tembaga di China.
Harga logam untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange anjlok sebesar 1% menjadi US$ 8.315,75 per ton dan diperdagangkan di level US$ 8.350 pada pukul 12:53 waktu Singapura. Harga tembaga ini sempat menembus US$ 8.490 per ton pada 14 Oktober 2010 lalu; level yang paling tinggi dalam 27 bulan terakhir.
"Perdagangan logam akan disetir oleh dolar AS," kata Xie Xiaoming, Analis Sheng Da Futures Co., dari Guangdong. Menurutnya, peningkatan persediaan domestik juga mengindikasikan bahwa konsumen tidak menginginkan tembaga dengan harga yang tinggi.
Sementara itu, harga tembaga untuk pengiriman Desember di Comex di New York anjlok sebesar 1,4% menjadi US$ 3,787 per pound, sebelum diperdagangkan di level US$ 3,801 per pound. Di Shanghai, harga tembaga untuk pengiriman Januari anjlok sebesar 1,4% menjadi 63,010 yuan (US$9.476) per ton.
Persediaan tembaga di China memang menggunung di minggu yang kedua ini, menjadi 103.510 tons pada minggu lalu. Ini merupakan level yang paling tinggi sejak 3 September 2010.
Logam, yang jamak digunakan untuk konstruksi bangunan maupun peralatan rumah tangga, harganya telah naik sebesar 8,2% pada bulan lalu seiring dengan dolar AS yang loyo 5% terhadap 6 mata uang dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News