kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dollar AS menguat, Sri Rejeki Isman (SRIL) perlebar porsi ekspor


Jumat, 05 Oktober 2018 / 16:05 WIB
Dollar AS menguat, Sri Rejeki Isman (SRIL) perlebar porsi ekspor
ILUSTRASI. Pemintalan benang di Pabrik Sritex


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi produsen tekstil yang berorientasi ekspor penguatan kurs dollar Amerika Serikat (AS) kali ini dapat dijadikan kesempatan mendulang keuntungan. Termasuk, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) juga tak mau ketinggalan memanfaatkan momen ini.

Welly Salam, Corporate Secretary perseroan mengatakan, memang sejak awal perusahaan sudah menargetkan pelebaran porsi ekspor. "Yang semula porsi ekspor 2017 hanya 54% tahun ini rencananya 56%-58%," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (5/9).

Sampai akhir tahun 2018, perseroan menargetkan penjualan kotor senilai US$ 1 miliar, menurut Welly sampai kuartal III-2018 ini target masih on the track. Adapun sampai Juni 2018, tercatat penjualan bersih perseroan mencapai US$ 543 juta.

Porsi ekspor yang tercapai sampai semester I-2018 sebanyak 54% atau kisaran US$ 291 juta. Menurut Welly, di tengah trade war antara China dengan Amerika Serikat, industri tekstil Indonesia dapat melihat celah peluang bisnis yang ada.

"Hal ini memberikan peluang yang besar dimana permintaan dari pelanggan-pelanggan Amerika meningkat ke Indonesia yang mana Ini merupakan peluang yang sangat baik," beber Welly.

Guna mengantisipasi lonjakan permintaan itu sebenarnya perseroan telah meningkatkan kapasitas produksinya jauh-jauh hari. Kata Welly, SRIL sudah mempersiapkan peningkatan kapasitas produksi secara bertahap sejak tahun 2014 yang mana baru selesai di kuartal ke dua tahun 2017 lalu.

Adapun rincian kapasitas produksi pabrikan saat ini ialah produk spinning 1,1 juta bales per tahun, weaving 180 juta meter per tahun, dyeing/printing 240 juta yards per tahun dan garmen 30 juta pieces per tahun.

Perseroan tercatat melancarkan aksi akuisisi di tahun ini dengan menggelontorkan dana senilai US$ 85 juta. Sementara untuk serapan capex di kuartal III, Welly belum bisa merincikannya, namun sampai dengan Juni 2018 dana US$ 19 juta sudah dipakai untuk maintenence fasilitas produksi.

Untuk pasar ekspor, sumbangan penjualan terbesar berasal dari produk benang 47% di semester I-2017 atau senilai Rp 139 juta. Ekspor benang bertumbuh tinggi 85% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, US$ 75 juta.

Sementara produk kain jadi tumbuh 11% year on year (yoy) di semester I-2018 menjadi US$ 70 juta. Lalu pakaian jadi meningkat 21% yoy menjadi US$ 67 juta, dimana pada tahun lalu hanya US$ 55 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×