Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) melanjutkan fokus strateginya pada pengembangan dan diversifikasi produk, pengembangan dan perluasan channel. Hal ini termasuk percepatan pembukaan gerai fisik.
Terbaru, Depo Bangunan membuka gerai ke-12 di kota Medan, Sumatera Utara. Direktur Utama Caturkarda Depo Bangunan, Kambiyanto Kettin mengungkapkan, gerai di kota Medan menjadi gerai kedua yang dibuka pada tahun ini setelah di Pondok Gede, Jawa Barat.
“Kami menargetkan tahun ini ada dua gerai yang dibuka. Setelah di Pondok Gede, Bekasi pada Februari lalu, pada 12 November ini, kami membuka gerai ke-12 di kota Medan, Sumatera Utara. Pemilihan kota Medan merupakan bagian dari upaya diversifikasi bisnis yang selama ini masih didominasi di pulau Jawa,” kata Kambiyanto, dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Minggu (13/11).
Baca Juga: Prospek Cerah, Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Lanjut Buka Gerai Anyar di 2023
Medan menjadi pilihan lokasi gerai ke-12 karena pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara yang terus meningkat. Perekonomian Sumatera Utara tahun 2022 diprediksi tumbuh lebih tinggi dari tahun 2021 dengan rentang proyeksi 4,1% - 4,9% year on year (yoy).
Kambiyanto optimistis, gerai ke-12 di kota Medan akan semakin memperbesar pendapatan Depo Bangunan pada tahun ini. Menurut Kambiyanto, Pulau Jawa masih merupakan pusat pasar dengan kontribusi hingga 60%.
Sementara itu, pertumbuhan organik secara wilayah terbagi menjadi di Bali yang tumbuh sebesar 10,4%. Lalu Lampung yang tumbuh sebesar 9,6%. Kemudian penjualan online lewat WhatsApp juga menunjukkan kontribusi yang terus meningkat menjadi 7,4% pada semester pertama tahun 2022 ini. Naik dari sebelumnya 5,4% dari total penjualan.
Baca Juga: Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Bakal Lanjutkan Ekspansi Gerai di Tahun 2023
Sampai dengan kuartal ketiga DEPO berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,87 triliun. N aik 10,3% dari periode tahun sebelumnya. Perseroan ini membukukan margin laba bruto sebesar 18%, margin EBITDA sebesar 5% atau Rp 95 miliar. Dan margin laba tahun berjalan sebesar 3,2% atau sebesar Rp 60 miliar. Pada akhir tahun, pendapatan diharapkan bisa Rp 2,55 triliun - Rp 2,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News