Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk akan mengakuisisi 25% saham Energi Mega Pratama (EMP) Inc. dari Kinross International Group Ltd. Dalam hal ini, EMP Inc. melalui anak usahanya memiliki dan mengoperasikan blok Kangean di Jawa Timur.
Adapun emiten berkode saham ENRG di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini, telah memiliki saham EMP Inc. yakni sebanyak 50% dari total saham. Lantas, setelah transaksi ini, maka ENRG akan memiliki 75% saham di EMP Inc.
Dana aksi korporasi ini, bersumber dari hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) yang senilai US?$ 129,34 juta, di mana US$ 43,5 juta akan digunakan untuk akuisisi EMP Inc.
Baca Juga: Akuisisi Moratelindo, FREN Perkuat Jaringan untuk 5G
Herwin Hidayat, Senior Advisor Investor Relations Energi Mega Persada mengatakan setelah peningkatan kepemilikan perusahaan di blok gas Kangean, melalui EMP inc. maka produksi gas ENRG akan meningkat. "Hal ini akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan Energi Mega Persada," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (25/6).
Melansir laporan keuangan ENRG pada 2020, blok Kangean memberikan kontribusi hingga 50% ke penjualan neto atau sebesar US$ 162,29 juta.
Adapun pada tahun lalu, hasil gas bumi dari Blok Kangean mencatatkan penjualan lebih dari 10% ke sejumlah perusahaan, antara lain PT Pertamina senilai US$ 88.427, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar US$ 54,58 juta, PT Petrokimia Gresik senilai US$ 71,28 juta, dan sisanya ke PT Pertagas Niaga sebesar US$ 5,87 juta.
Baca Juga: Bisi International (BISI) bagikan dividen dengan yield 3,38%, catat jadwalnya
Sebagai informasi, KKS Kangean membentang melintasi kepulauan Kangean hingga sebelah timur Pulau Madura dan utara Bali. Blok ini menggabungkan beberapa penemuan gas komersial termasuk lapangan Pagerungan, Terang, Sirasun dan Batur.
Melansir laporan tahunan ENRG di 2019, Blok Kangean merupakan salah satu lapangan yang dapat memproduksi gas tertinggi dibandingkan blok lainnya atau menghasilkan gas sebanyak 88,7 juta kaki kubik per-hari.
Selanjutnya: Tahun ini, PP Presisi bidik kontrak baru dari jasa tambang lebih dari Rp 1,5 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
