Reporter: Handoyo | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) terus meningkatkan kapasitas terpasang pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) miliknya. Bahkan pada Maret lalu, perusahaan ini telah memulai uji coba produksi di PKS ketujuh miliknya yang berlokasi di Muara Wahau, Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Dengan kapasitas produksi pabrik baru sekitar 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam, maka total kapasitas terpasang produksi PKS milik DSNG dapat mencapai 450 ton TBS per jam. Menurut Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo, TBS yang diproduksi perseroan selama tiga bulan pertama tahun ini mencapai 389.000 ton.
Jumlah itu naik sekitar 53% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan produksi disebabkan karena mulai normalnya curah hujan setelah dampak El-Nino tahun lalu. Selain itu juga karena naiknya jumlah hektare (ha) kebun inti menghasilkan sekitar 4.248 ha.
Sampai dengan akhir Maret 2017, jumlah lahan tertanam kebun sawit milik Dharma Satya mencapai 90.288 ha. Dari luasan itu total kebun yang sudah menghasilkan mencapai 72.006 ha. "Usia rata-rata pohon kelapa sawit mencapai 8,6 tahun," kata Andrianto, dalam rilisnya ke KONTAN, belum lama ini.
Naiknya produksi TBS secara otomatis juga meningkatkan hasil produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) perusahaan. Pada kuartal I-2017, produksi CPO perusahaan ini tercatat sebanyak 99.000 ton, naik 37% dibandingkan periode sama tahun lalu yakni 72.000 ton.
Kenaikan produksi dilakukan seiring dengan harga CPO yang juga cenderung membaik dalam beberapa bulan terakhir ini. Pada kuartal I 2017, harga penjualan rata-rata CPO DSNG mencapai Rp 8,8 juta per ton, naik sekitar 15% dibandingkan kuartal I 2016 sekitar Rp 7,7 juta per ton.
Dengan penjualan tersebut, DSNG pada kuartal I 2017 berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp 407 miliar . Jumlah itu naik 124% dibandingkan kuartal I-2016, dengan margin laba kotor sekitar 32%. Sedangkan laba usaha juga naik sekitar 239% menjadi Rp 247 miliar, dengan margin laba operasi sekitar 20%.
Dengan kinerja tersebut, maka selama kuartal I-2017 DSNG berhasil membukukan laba bersih (yang diatribusikan kepada entitas induk) Rp 120 miliar, naik sekitar 749% dibandingkan kuartal I 2016 yang hanya Rp 14 miliar. Selain bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit, DSNG juga mengolah kayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News