Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semakin banyak pemain membidik pasar di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Terbaru, PT Dwi Tunggal Putra (DTP) menggandeng OneWeb meluncurkan produk layanan satelit orbit rendah atau low earth orbit (LEO) bernama BuanterOne.
Selain membidik 3T, produk ini juga menyasar Papua. Di kedua pasar itu selama ini telah ada Telkom Group yang berkongsi bersama Starlink, satelit LEO SpaceX, milik Elon Musk.
Michael Alifen, Chief Executive Officer DTP menyatakan, BuanterOne hadir untuk mengatasi masalah akses internet di Indonesia yang masih terhambat oleh tantangan geografis dan infrastruktur yang terbatas, terutama di daerah 3T. "Fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan maupun fasilitas publik lainnya dapat merasakan pemerataan transformasi digital," kata Michael, Kamis (10/8).
OneWeb berencana membawa akses internet ke seluruh dunia, salah satunya ke Indonesia. "DTP menjadi mitra distribusi eksklusif pertama OneWeb di kawasan Asia Tenggara," terang David Thorn selaku Vice President Asia Pasifik OneWeb.
Baca Juga: Dwi Tunggal Putra Memulai Pembangunan Portal Jaringan Satelit OneWeb
Muhammad Arif Angga, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menjelaskan, BuanterOne dapat menyediakan akses internet yang cepat dan andal ke daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau.
"Ini peluang besar bagi ISP selaku anggota APJII dan para pelaku bisnis untuk meningkatkan layanan mereka serta membawa dampak positif bagi masyarakat di daerah-daerah 3T," terang Arif.
OneWeb memiliki 634 satelit yang selalu mengelilingi bumi. Sekitar 18 satelit dari jumlah tersebut, mengorbit di atas Indonesia.Sesuai namanya, LEO beroperasi lebih dekat ke planet, sekitar hingga 2.000 km di atas permukaan Bumi.
Jauh lebih dekat dari satelit geostasioner tradisional yang mencapai sekitar 36.000 km di atas permukaan bumi. Dengan LEO, kecepatan internet menjadi lebih tinggi dan latensi rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News