Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Meski Lebaran telah lewat, harga daging sapi masih tinggi. Berdasarkan data Komite Daging Sapi (KDS) Jakarta, harga daging sapi di tingkat ritel maupun pasar tradisional berada di kisaran Rp 90.000 per kilogram (kg)-Rp 95.000 per kg.
Sarman Simanjorang, Ketua KDS Jakarta, mengatakan, harga daging sapi ini masih berpotensi naik. Apalagi, mendekati akhir tahun, pasokan daging tidak bertambah. Alhasil, pasokan daging pun menjadi terbatas. "Kalau impor daging sapi tidak segera terealisasi, harga daging berpotensi naik hingga tembus Rp 100.000 per kg," tandas Sarman, Senin (3/9).
Saat ini, di pasar modern dan pasar tradisional, harga daging sapi hingga Rp 95.000 per kg. Harga ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun lalu. Tahun lalu, harga daging sapi berada di kisaran Rp 60.000 per kg-Rp 65.000 per kg. Kata Sarman, harga tersebut merupakan harga daging yang wajar atau normal
Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid Ahmadi mengatakan, saat ini, harga daging sapi memang masih tinggi. "Harga daging di tingkat retail melonjak hingga 30% dari normal," kata Satria.
Secara umum, harga daging tahun ini memang cukup tinggi. Sarman menyebutkan harga daging sapi naik di atas angka wajar sejak Maret lalu di mana harga perkilogram berada di kisaran Rp 80.000 per kg. Saat Lebaran kemarin, harga tersebut melonjak hingga Rp 110.000 per kg. "Harga ini merupakan paling tinggi dalam lima tahun belakangan," kata Sarman.
Penyebab melambungnya harga daging, menurut Sarman, karena pasokannya yang sedikit, sementara kebutuhan tak berkurang. Saat Idul Fitri bisa dijadikan contoh, kebutuhan daging sapi warga di seputar Jabodetabek mencapai 15.000 ton. Namun, pasokannya tampaknya tidak sebanyak yang dibutuhkan.
Menurut Sarman, kondisi tersebut tidak bisa dipisahkan dari kebijakan pemerintah yang memangkas secara drastis kuota impor daging, yakni hanya 34.000 ton pada tahun 2012. Harga ini turun sekitar 66% dari kuota 2011 yang mencapai 100.000 ton.
Untuk mencegah agar harga tidak terus meningkat, KDS berharap pemerintah segera menambah kuota impor daging sapi pada tahun ini. Komite Daging Sapi mengusulkan penambahan sekitar 33.000 ton hingga akhir tahun ini. Impor ini terutama untuk kebutuhan hotel-hotel, restoran dan katering.
Adapun untuk kebutuhan daging tahun depan, KDS mengusulkan kuota impor untuk daging sapi naik menjadi 85.000 ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 80%-82% untuk warga di Jabodetabek.
Mengutip data Aprindo, kebutuhan daging sapi untuk industri mencapai 12.700 ton per tahun. Perincinannya: sebanyak 6.700 ton untuk mensuplai kebutuhan supermarket dan sebesar 6.500 ton untuk hypermarket.
Gunaryo, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) mengatakan, pihaknya telah menyampaikan permasalahan pasokan daging sapi tersebut kepada Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News