Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amazon Web Services (AWS) melalui produk dan layanannya terus berupaya membantu para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalukan inovasi sekaligus efisiensi di tengah perkembangan digitalisasi.
Head of Small and Medium Businesses (SMB) Indonesia Amazon Web Services Anthony Amni mengatakan, salah satu pilar terpenting dari digitalisasi bagi UKM adalah cloud computing (cloud computing).
AWS menghadirkan layanan cloud computing untuk para pelaku usaha, termasuk UMKM, sehingga bisa menjalankan digitalisasi tanpa harus membangun sendiri sistem infrastruktur Teknologi Informasi.
Seperti diketahui, investasi membangun sistem infrastruktur IT sangat besar. Namun, dengan layanan cloud , para pelaku usaha bisa melakukan digitalisasi dengan biaya lebih efisien.
"Kalau UKM bisa memanfaatkan teknoligi cloud, mereka tidak perlu lagi ada investasi besar-besaran dalam rangka membeli server atau nyewa data center. Mereka bisa langsung mengakses lewat internet ke AWS dan membayar sesuai dengan apa yang dipakai dan dibutuhkan," jelas Anthony dalam webinar baru-baru ini.
Apalagi UKM yang skalanya kecil sebetulnya tidak memerlukan sistem TI dengan kapasitas besar sehingga secara skala ekonomi belum tepat untuk menyewa data center. Apalagi jika hanya ingin membangun aplikasi kecil saja.
Oleh karena itu, AWS terus berinovasi menyediakan produk dan layanan yang tepat bagi pelaku UKM. Anthony mengatakan, UKM bisa menggunakan infrastruktur teknologinya AWS dengan biaya yang lebih efisien.
Di samping itu, AWS dapat membantu pelaku usaha mengantisipasi peningkatan trafik di aplikasi atau website di masa-masa tertentu. Total produk AWS saat ini telah mencapai 200.
AWS baru-baru ini meluncurkan program AWS Lift di Indonesia yang bertujuan membantu pelaku UKM memulai transformasi digital. Lewat program ini, pelanggan AWS akan menerima paket perdana Kredit AWS selama 12 bulan yang dapat digunakan untuk mengakses seluruh 200 layanan AWS.
UKM yang terpilih bisa menikmati manfaat layanan AWS tanpa perlu mengkhawatirkan masalah biaya. Untuk satu dollar pertama yang ditagihkan atas layanan AWS, peserta program berhak mendapatkan Kredit AWS senilai US$ 750. Dan setiap peningkatan penggunaan layanan akan mendapatkan imbalan berupa kredit AWS yang dapat mengimbangi tagihan senilai US$ 83.500 selama 12 bulan.
Dengan tagihan minimum hanya US$ 1 dan tanpa periode lock-in, AWS Lift membantu mengurangi tekanan biaya serta menawarkan pendekatan bebas komitmen kepada UKM untuk mulai memasuki platform AWS, dengan model pembayaran pay-as-you-go AWS yang fleksibel.
“AWS Lift adalah wujud komitmen kami untuk berinvetasi dan memberdayakan UKM dengan berbagai ukuran dan dari berbagai sektor industri di Indonesia dalam rangka digitalisasi bisnis agar mereka dapat mengungkap potensi ekonomi sejati mereka,“ kata Anthony.
PT Virtual Medis International merupakan salah satu perusahaan yang telah merasakan manfaat dari teknologi cloud AWS terhadap aplikasi pengelolaan apotek besutan mereka, vMedis.
Chief Executive Officer vMedis Ahmad Siddiq mengatakan, manfaat yang telah dirasakan di antaranya membantu vMedis mendapatkan server spesifikasi tinggi dengan biaya murah melalui layanan Microservices Architecture, hingga memantau sistem dan memberikan peringatan tentang apa yang diperlukan melalui AWS Cloudwatch.
Di Indonesia, lanjut Anthony, Mitra AWS seperti PT Central Data Technology (CDT) telah membantu UKM Vivere, sebuah perusahan solusi furnitur, untuk mengurangi belanja infrastrukturnya hingga 25% melalui migrasi dari lingkungan on-premise ke Cloud AWS.
Kemudian ada PT Innovation Cloud Services (ICS) yang telah membantu Tempo untuk memigrasikan operasional on-premise mereka ke Cloud AWS, kemudian mampu mempertahankan waktu aktif sebesar 99,99%, dan memastikan pembacanya tetap mendapat informasi bahkan ketika berita terbesar muncul dan kunjungan situs melonjak hingga 400%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News