Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Produsen kemasan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) siap memperluas pasar ekspornya. Langkah ini sejalan dengan rencana ekspansi yang dilakukan perusahaan itu.
Sekretaris Perusahaan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Hendri Parengkuan mengatakan, dengan kapasitas produksi saat ini, penjualan ekspor masih memberikan kontribusi yang kecil. "Kontribusi penjualan ekspor tidak sampai 5% terhadap total penjualan," katanya belum lama ini.
Menurut Hendri, selama ini, ekspor perusahaan yang akan melantai di bursa ini baru ditujukan ke pasar Australia dan Afrika. Nah, ke depan, Hendri bilang, perusahaan akan menjajal beberapa pasar ekspor baru. Salah satunya adalah negara di Asia.
Dengan kapasitas produksiĀ yang terbatas, kata Hendri, selama ini, Dwi Aneka Jaya baru bisa fokus ke pasar domestik. Makanya, dengan rencana kenaikan kapasitas produksi kemasannya, perusahaan berkode emiten DAJK ini akan bisa lebih agresif menggarap pasar ekspor.
Catatan saja, hingga akhir 2012, kapasitas produksi kemasan milik perusahaan itu sebesar 60.000 ton per tahun. Nah, akhir 2014 nanti, Dwi Aneka Jaya Kemasindo berencana meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 124.000 ton per tahun.
Dalam waktu dekat, perusahaan ini akan memulai commisioning coriggater machine baru yang didatangkan dari Jerman. Mesin berkapasitas 5.000 ton per bulan ini bakal melengkapi mesin lama yang hanya berkapasitas produksi 25.000 ton tiap bulan.
Dengan ekspansi ini, Hendri bilang, perusahaan juga akan menggenjot jumlah konsumen dari 300 konsumen menjadi 660 konsumen di tahun depan. "Kami menargetkan menambah 30 konsumen baru per bulan," ungkapnya.
Meski menargetkan penambahan jumlah konsumen, namun Hendri memperkirakan konsumen Dwi Aneka Jaya Kemasindo masih akan didominasi oleh industri makanan dan minuman. Asal tahu saja, saat ini, sektor makanan dan minuman sudah mengontribusi 70% dari total penjualan perusahaan.
Selain industri makanan dan minuman, beberapa pelaku industri yang menjadi konsumennya antara lain industri telekomunikasi, keramik, farmasi, dan home appliances.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News