Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Agensi periklanan global, Dentsu Aegis Network (DAN) menggandeng salah satu perusahaan agency terbesar di Indonesia, Dwi Sapta Group. Dua grup raksasa periklanan ini melebur (merger) bisnis agar kinerja kedua perusahaan menjadi lebih agresif.
Bergabungnya Dwi Sapta Group dengan DAN dipercaya bisa membuat bisnis Dwi Sapta semakin kuat. Pasalnya, Dentsu yang berpusat di London memiliki jaringan di 145 negara di dunia. Kedua perusahaan juga sudah melakukan penandatanganan kerja sama. Artinya, perusahaan ini siap bersinergi pada tahun ini.
"Dwi Sapta akan menjadi pemain global dengan pasar internasional dengan bersinergi dengan Dentsu," ujar Adji Watono Chariman & Founder Dwi Sapta Group dalam paparannya di Jakarta, Rabu (25/1).
Dari 11 anak perusahaan Dwi Sapta Grup, delapan diantaranya bergabung dengan Dentsu. Diantaranya, dua advertising agency (Dwi Sapta & Main Ad), dua media spesialis agency (DSP Media & Main Media), satu digital agency (Inexus), satu brand activation agency (BEE Activator), satu public relation agency (Dwi Sapta PR), dan satu research agency (Dwi Sapta Research)
Adji mengatakan, pihaknya sudah mempertimbangkan dengan baik keputusan merger tersebut. Pasalnya, dia melihat perkembangan bisnis yang dinamis, juga persaingan di tingkat global yang semakin ketat.
"Bergabung dengan Dentsu Aegis Network memungkinkan kami untuk belajar mengenai tools internasional, dan bersinergi dengan klien untuk mendorong pertumbuhan regional. Ada penggabungan budaya yang kuat dan kami ingin memulai perjalanan ini bersama-sama," papar Adji
Harris Thajeb, CEO Dentsu Aegis Network Indonesia mengatakan, Dwi Sapta adalah group perusahaan advertising terbesar di Indonesia, dengan layanan full service agency, dan memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar Indonesia.
"Klien mereka terutama berasal dari FMCG (fast moving consumer goods), BFSI (banking, financial services and insurance), dan industri farmasi, yang merupakan industri utama dalam perekonomian Indonesia dengan daya beli masyarakat yang kuat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News