Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Geliat bisnis konvensi seperti sudah mulai membaik di kuartal I 2016. Hal ini terlihat dari peningkatkan kinerja keuangan yang dialami oleh PT Dyandra Media Internasional Tbk. Perusahaan berkode emiten DYAN itu mengaku mengalami peningkatan pendapatan berkat usaha konvesi yang dikembangkannya.
“Tahun ini konvensi peningkatannya luar biasa. Sudah mulai ada perbaikan dari tahun kemarin,” ujar Daswar Marpaung, Sekretaris Perusahaan PT Dyandra Media Internasional Tbk kepada Kontan, Kamis (19/5).
Menurutnya, berkat banyaknya perhelatan konvensi yang diadakan, tercatat sampai akhir Maret kemarin perseroan sudah berhasil mengantongi peningkatan pendapatan konvensi dan eksibisi dari Rp 15, 14 miliar tahun lalu menjadi Rp 34,56 miliar.
Kata Daswar, permintaan jasa konvensi banyak diterima di kawasan Nusa Dua, Bali. Baru-baru ini yang baru diselenggarakan adalah Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar pada 15-17 Mei lalu.
Tak hanya area konvensi di Bali, peningkatan juga dialami oleh Dyandra Convention Centre Surabaya. Ia memperkirakan permintaan jasa konvensi ini masih akan banyak terjadi sampai menjelang bulan Ramadhan. Biasanya dalam bisnis penyelanggaraan acara siklusnya memang agak menurun selama puasa dan kembali meningkat setelah lebaran.
“Kalau di Surabaya ada acara kedokteran dan pameran pernikahan,” imbuhnya.
Melihat gejala yang mulai membaik ini, Dyandra Media pun optimistis bisnis konvensi ini bisa mencatatkan peningkatan sampai 50% dibanding tahun lalu. Sedangkan untuk kontribusi ke perusahaan, kalau di 2015 hanya menyumbang sekitar 5% saja, maka prediksinya tahun 2016 bisa meningkat menjadi sekitar 15% sampai 20%.
Sepanjang 2016 ini, Dyandra Media menargetkan perolehan pendapatan hingga Rp 1,07 triliun. Kontribusi terbesar diharapkan akan diperoleh dari usaha pameran yang diproyeksikan mencapai Rp 703,49 miliar, kemudian diikuti bisnis konvesi sebesar Rp150,06 miliar dan bisnis pendukung acara sekitar Rp 138 miliar dan bisnis hotel Rp 77,6 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News