Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - Perkembangan e-commerce membuat bisnis logistik makin menggeliat. Alhasil bisnis gudang pun tumbuh.
Senior Director PT Savills Consultans Indonesi Lucy Rumantir mengatakan, perkembangan e-commerce ini bisa mendorong pertumbuhan bisnis pergudangan logistik. "Di satu sisi menekan toko ritel, e-commerce justru mendorong bisnis lain seperti gudang, pusat distribusi dan perkantoran akan semakin meningkat," kata Lucy, Rabu (30/8).
Sebab perusahaan e-commerce membutuhkan jalur distribusi untuk lebih mendekatkan ke pelanggan. Mau tidak mau kebutuhan gudang makin besar.
Data Savills menunjukkan hingga tahun 2020, perusahaan start up termasuk e-commerce akan bertambah 13.000 perusahaan. Jika perusahaan ini berkembang maka akan membutuhkan pergudangan dan juga perkantoran.
Sementara pasokan pergudangan logistik saat ini di Indonesia hanya sekitar 8,1 juta m2, sekitar 94% digunakan perusahaan konsumer, 3% perusahaan logistik service provider dan hanya 3% digunakan perusahaan e-commerce.
Menurut Anton Sitorus, Direktor Head of Research & Consultancy, potensi pertumbuhan bisnis e-commerce membuat pasokan gudang masih kurang. "Ke depan kebutuhan akan pergudangan akan besar namun arahnya ke pergudangan konsep modern karena produk e-commerce membutuhkan klasifikasi seperti itu," kata Anton.
Pergudangan logistik modern memang baru berkembang dalam lima tahun terakhir namun pertumbuhannya positif lantaran harga sewanya tumbuh rata-rata 5%-7% setiap tahunnya dan yield rental naik 6%-8%.
Padahal harga rental gudang modern dua kali lipat dari gudang tradisional yakni sekitar Rp 60.000 -Rp 80.000 per bulan. Hingga tahun tahun 2023, Savills memperkirakan harga rental ini akan mencapai Rp 94.000 m2.
Anton menambahkan, prospek positif pergudangan logistik modern ini terlihat dari mulai masuknya investor asing untuk mengembangkan bisnis tersebut. Salah satunya adalah Logos Metrolink Logistic yakni perusahaan fund manager asal Australia yang membangun gudang di Bekasi seluas 107.000 m2. "Selain itu, ada juga perusahaan Malaysia yang akan mengembangkan pergudangan di Marunda," jelas Anton.
Sementara pemain lokal yang terus melakukan ekspansi pergudangan adalah PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP). Perusahaan ini masih mengenjot pembangunan tiga gudang logistik modern di kawasan industri MM2100 Bekasi, Jababeka dan di Cileungsi. Ketiganya akam beroperasi mulai akhir ini dan awal tahun depan. Sementara kuartal I lalu, perusahaan ini baru mengoperasikan satu gudang di Depok yang seluruhnya disewakan oleh Lazada.
Selain itu, MMLP masih akam terus melakukan ekspansi pergudangan logistik di lokasi lain seperti Cengkareng, Surabaya dan Jakarta. "Kami akan terus ekspansi. Prospek pergudangan logistik sewa ini masih cukup bagus, " kata Asa Siahaan, Investor Relation Mega Manunggal Property Tbk.
Tak ketingggalan, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) juga terus melakukan pengembangan pergudangan lantaran permintaan yang terus meningkat. Perusahaan ini sedang membangun dua gudang sewa baru di Makassar dan Balikpapan dengan kapasitas masing-masing 10.000 meter persegi (m2).
Gudang ini dibangun lewat anak usaha PT SLP Surya Ticon Internusa (SLP). "Gudang tersebut akan beroperasi pada November 2018," ungkap Erlin Budiman, Investor Relation SSIA.
Ekspansi gudang dilakukan setelah dapat permintaan dari tenan yang akan menyewa. Kedua gudang tersebut akan disewa oleh satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang consumer good.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News