Reporter: Muhammad Julian | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pembangunan mega proyek pembangkit listrik 35.000 Megawatt (MW) yang menjadi program andalan Presiden Joko Widodo sudah mendekati 30% pada Agustus 2021 ini.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman Hutajulu mengungkapkan, sebanyak 10.469 MW sudah commercial operation date (COD) dalam program pembangunan pembangkit ini per Agustus 2021.
“Kemajuan progress 35 GW (gigawatt) dapat kami laporkan yaitu 10.469 MW sudah COD, 17.685 MW fase konstruksi, 6.063 MW fase PPA (Power Purchase Agreement), 839 MW fase pengadaan dan 724 MW fase perencanaan,” kata Jisman kepada KONTAN, Kamis (23/9).
Sedikit informasi, Program Pembangunan Pembangkit 35.000 MW diluncurkan pada Mei 2015 lalu di Samas, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) dan Letter of Intent (LoI) untuk EPC (engineering, procurement, construction) serta Groundbreaking beberapa pembangkit.
Proyek tersebut adalah penandatanganan PPA PLTB Samas (Yogyakarta), dengan kapasitas 50 MW, Penandatanganan LoI untuk EPC PLTU Grati (Jawa Timur) 450 MW, Groundbreaking PLTA Jatigede (Jawa Barat) , dengan kapasitas 2 x 55 MW.
Proyek ini ditargetkan rampung pada 2028 mendatang, namun penyelesaiannya diperkirakan berpotensi molor ke tahun 2030 seiring adanya penghitungan ulang proyeksi kebutuhan listrik akibat pandemi Covid-19.
Ketika ditanyai, Jisman mengaku belum bisa memberikan proyeksi kapan proyek 35.000 MW bisa rampung seluruhnya. “Tunggu sosialisasi ya,” ujarnya singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News