kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.414   -6,00   -0,04%
  • IDX 7.133   38,59   0,54%
  • KOMPAS100 1.037   6,94   0,67%
  • LQ45 808   5,74   0,71%
  • ISSI 223   0,69   0,31%
  • IDX30 422   2,45   0,58%
  • IDXHIDIV20 502   0,74   0,15%
  • IDX80 117   0,76   0,66%
  • IDXV30 119   0,08   0,07%
  • IDXQ30 138   0,38   0,28%

Efisiensi program kapal listrik PLN dipertanyakan


Minggu, 17 Januari 2016 / 20:13 WIB
Efisiensi program kapal listrik PLN dipertanyakan


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Direktur Eksekutif Energy Watch Ferdinand Hutahaean mempertanyakan efektivitas dan efisiensi program kapal Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) yang disewa PT PLN (Persero) dari Karadeniz Powership Zeynep, Turki.

Dia mengatakan, PLN tidak terbuka kepada publik terkait harga sewa, operasional, hingga sistem penyaluran ke darat dari kapal pembangkit listrik ini. Dari temuannya di lapangan, justru ada keruwetan dalam menyalurkan MVPP ini ke darat.

"Kalau kita kan yang bergerak sebagai pemerhati dari kemarin tidak mendapat pencerahan soal ini terutama tidak terbukanya PLN terhadap publik soal harga sewa, operasional, sistem penyaluran ke darat seperti apa. Temuan di lapangan, ada keruwetan menyalurkan MVPP ini ke darat apa menggunakan kabel bawah laut atau saluran udara tegangan tinggi," katanya di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (17/1).

Menurutnya, jika biaya sewa kapal ini sebesar Rp 1.800 per kilo Watt hour (kWh) maka tidak jauh berbeda dengan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang pernah digerakkan pada zaman Menteri BUMN Dahlan Iskan.

"Kalau dia menggunakan bahan bakar diesel, biasa harganya. Tapi kan ini didesain dual fuel yaitu diesel dan gas. Kalau harga yang tadi gunakan diesel memang mau enggak mau segitu, kalau gunakan gas ya segitu itu jadi sedikit mahal," imbuh dia.

Selain itu, tambah Ferdinand, kapal listrik ini disewa BUMN ketenagalistrikan ini untuk lima tahun. Jika telah selesai, maka kapal tersebut akan dikembalikan lagi ke Turki.

"Kalau untuk lima tahun, daya segitu kalau kita bayar sewanya hitung-hitungannya kita bisa sewa dengan sistem BOT dan akhirnya jadi milik kita kapalnya," tandasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×