kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi Digital Dorong Kebiasaan Konsumen Pilih Produk Ramah Lingkungan


Selasa, 08 November 2022 / 16:25 WIB
Ekonomi Digital Dorong Kebiasaan Konsumen Pilih Produk Ramah Lingkungan
ILUSTRASI. Ekonomi digital dinilai dapat berperan positif dalam menerapkan kebiasaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi digital dinilai dapat berperan positif dalam menerapkan kebiasaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ekonomi digital meningkatkan kesadaran soal keberlanjutan lingkungan di antara konsumen, bisnis, investor, dan pemerintah.

Salah satunya, konsumen mulai memperhatikan soal pengeluaran emisi dan sumber daya yang menjadi isu lingkungan terpanas saat ini.

"Riset menunjukkan bahwa ada “kesenjangan antara ucapan dan tindakan” (say-do gap) antara niat yang dinyatakan konsumen dan perilaku pembelian yang sesungguhnya," ujar Aadarsh Baijal, Partner and Head of Digital Practice in Southeast Asia, Bain & Company dalam acara acara Media Deep Dive Discussion: e-Conomy SEA 2022 Report by Google, Temasek, Bain and Company, Selasa (8/11).

Baca Juga: Ekonomi Digital Indonesia Diperkirakan Mencapai US$ 77 Miliar di Tahun 2022

Ia melanjutkan, di antara orang Indonesia yang menjadi responden survei, 48% menyatakan mereka bersedia membelanjakan uangnya 5% lebih banyak untuk produk dan layanan yang lebih berkelanjutan. Lalu, 40% responden mengatakan bahwa keberlanjutan adalah kriteria utama saat membeli makanan kemasan.

Namun, hanya 4% yang benar-benar mewujudkan niatnya tersebut karena banyaknya hambatan di sepanjang perjalanan pembelian, termasuk kurangnya informasi, kepercayaan, dan pilihan produk yang berkelanjutan di Indonesia.

Di sisi lain, pertumbuhan di bidang pembayaran, pendanaan, logistik, akses internet, dan kepercayaan konsumen meningkat signifikan selama enam tahun terakhir.

Aadarsh mengungkapkan, ekonomi digital Indonesia tetap menjadi yang terbesar dan paling beragam se-Asia Tenggara. Penyedia layanan digital harus mengimbangi permintaan konsumen yang kuat melalui keterlibatan yang bermakna dengan berbagai demografi pengguna, dan dengan demikian dapat mendorong partisipasi yang lebih dalam untuk ekonomi internet.

Baca Juga: Ini Tiga Layanan Digital yang Paling Banyak Digunakan di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×