kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekspansi Benakat terganjal perizinan


Senin, 02 Juli 2012 / 08:22 WIB
Ekspansi Benakat terganjal perizinan
ILUSTRASI. Suasana Kota Lama Semarang . Cuaca hari ini di Jawa dan Bali cerah hingga hujan petir, menurut prakiraan BMKG. Tribun Jateng/Hermawan Handaka.


Reporter: Petrus Dabu |

JAKARTA. Agenda peningkatan produksi minyak PT Benakat Petroleum Energy Tbk masih terganjal izin. Pemerintah sampai saat ini belum menerbitkan izin penggunaan kawasan hutan bagi emiten saham berkode BIPI itu.

Sedianya, Benakat akan menaikkan produksi dari dua lapangan minyak yang ada. Yang pertama, Benakat akan menambah produksi minyak di lapangan Benakat Barat Sumatera Selatan, yang dioperasikan oleh anak usahanya Benakat Oil bersama Pertamina EP. Mulai November 2011 produksi minyak dari lapangan tersebut mencapai 2.100 barel per hari (bph).

Menurut Presiden Direktur BIPI, Suluhuddin Noor, Benakat ingin mengebor 20 sumur baru di lapangan Benakat. Namun, pemerintah belum menerbitkan izin penggunaan kawasan hutan bagi Benakat bagi seluruh rencana tersebut. Alhasil perseroan ini hanya menargetkan bisa mengebor enam sumur baru dengan potensi minyak 100 bph sampai 150 bph per sumur.

Suluhuddin menambahkan, sedianya Benakat berharap seluruh izin keluar Juli 2012. Jika tidak, "Produksi dari lapangan Benakat itu tetap naik menjadi hampir 2.690 bph dari sebelumnya 2.100 bph," ujar Suluhuddin, kepada wartawan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pekan lalu.

Selain di Sumatera Selatan, Benakat juga mengelola lapangan Patina Bangkudulis, Kalimantan Timur. Operator ladang ini adalah PT Benakat Patina Energi. Saat ini produksi dari lapangan ini berkisar 110 bph-120 bph.

Lagi-lagi, kata Suluhuddin, mengatakan, rencana ekspansi produksi Benakat di lapangan Platina juga terhambat izin pemanfaatan hutan. Mau tak mau, Benakat merevisi target penambahan sumur minyak baru dari lapangan ini.

Suluhuddin mengakui, kedua ladang minyak tersebut dan Patina memang berada di kawasan hutan. Oleh karena itu, perseroan ini harus mengantongi izin penggunaan kawasan hutan mulai dari Kabupaten hingga Kementerian Kehutanan. "Izinnya bertahap, kalau sudah ada persetujuan dari kabupaten terus ke provinsi lalu ke Kementerian Kehutanan," ungkapnya.

Dia menandaskan, Benakat siap mengebor sejumlah sumur tambahan bila mengantongi izin dari pemerintah. Ekspansi ini sedianya menjadi tumpuan penambahan produksi minyak di tahun ini.

Sekadar informasi, ladang minyak Benakat di Sumatera Selatan memiliki cadangan minyak kurang lebih 10 juta barel. Sementara ladang Patina Bangkudulis memiliki cadangan minyak 9,5 juta barel dan gas 90 miliar kaki kubik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×