Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) tetap memandang pasar ekspor Amerika Serikat (AS) sebagai pasar yang prospektif, meski kini dibayangi oleh risiko tarif tinggi seiring dengan memanasnya tensi perdagangan global.
Untuk diketahui, MYOR menembus pasar AS melalui anak usaha afiliasinya, Mayora USA, INC, yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Komisaris Utama MYOR, Jogi Hendra Atmadja.
Pada Mei lalu, perseroan melaporkan nilai transaksi penjualan ke perusahaan afiliasi tersebut telah mencapai Rp 974,5 miliar.
Baca Juga: Catat, Ini Jadwal Lengkap Pembayaran Dividen Mayora (MYOR) yang Capai Rp 1,22 Triliun
Nilai tersebut berasal dari penjualan produk biskuit, wafer, permen, cokelat, dan produk makanan ringan sejenis.
Perseroan menyatakan tengah fokus memperkuat posisi di pasar global, termasuk di negara dengan tantangan besar seperti AS.
“Meskipun terdapat tantangan berupa tarif impor, pasar AS tetap kami pandang sangat potensial, terutama untuk produk makanan dan minuman kemasan yang inovatif dan berkualitas tinggi,” ujar Tim Investor Relations MYOR kepada Kontan.co.id, Senin (14/7).
Melalui Mayora USA, MYOR menargetkan kontribusi pasar AS terhadap pendapatan perseroan dapat terus meningkat, seiring dengan ekspansi distribusi dan penguatan brand awareness di wilayah tersebut.
Namun demikian, MYOR belum membidik target pendapatan besar dari pasar ini dalam jangka pendek.
“Saat ini target kontribusi dari pasar AS masih kecil. Namun, arah strategis kami jelas, yakni memperkuat posisi Mayora secara berkelanjutan di pasar global,” tambah manajemen.
Baca Juga: Mayora (MYOR) akan Gelar Buyback Senilai Rp 1 Triliun, Cek Periode Pelaksanaannya
MYOR menegaskan akan terus mencermati dinamika global dengan hati-hati. Fokus utama perusahaan tetap pada penguatan fundamental bisnis dan efisiensi operasional.
Hal itu tercermin dari realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 400 miliar pada kuartal I-2025.
Dana tersebut mayoritas digunakan untuk menambah mesin produksi dan kebutuhan pemeliharaan guna menjaga efisiensi dan keberlangsungan operasional pabrik.
Secara keseluruhan, MYOR saat ini telah mengekspor produknya ke lebih dari 100 negara. Ke depan, MYOR tidak menargetkan ekspansi ke negara baru, melainkan fokus memperdalam distribusi, memperkuat merek, serta menyesuaikan produk dengan preferensi konsumen di masing-masing pasar.
Hingga saat ini, MYOR masih optimistis untuk mencapai target penjualan tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 39,7 triliun, atau tumbuh 10% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Manajemen menyebut kinerja perusahaan sejauh ini masih berada di jalur yang tepat (on track).
Selanjutnya: Juli 2025, Internet Starlink Tutup Pendaftaran Pelanggan Baru, Apa Alasannya?
Menarik Dibaca: Ini Profesi dan Keterampilan Masa Depan yang Akan Sangat Dibutuhkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
![[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis](https://fs-media.kontan.co.id/kstore/upload/brand_images/brand_images_01072510312000.jpg)
