Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Asosiasi Batubara menilai ekspor batubara Indonesia masih bergantung pada China. Pasalnya, untuk pasar batubara India kemungkinan berpeluang turun.
Ketua Indonesian Mining Institute (IMI) Irwandy Arif menilai permintaan dari China memang sangat berpengaruh pada kinerja ekspor batubara. Tidak hanya itu, permintaan dari India pun masih berpeluang turun.
"Pada tahun-tahun terakhir supply sudah melebihi demand. Pertumbuhan permintaan dari negara-negara pengimpor pun tidak naik, malah turun, seperti Tiongkok," katanya kepada KONTAN, Senin (4/1).
Senada dengan Irwandy, Deputi Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia mengatakan, sangat sulit jika hanya mengandalkan pasar China untuk ekspor. Belum lagi dengan komitmen India untuk mulai mengembangkan energi terbarukan.
"Dengan situasi tersebut, penggunaan untuk pembangkit listrik domestik segera dipercepat," tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian ESDM menyatakan produksi batubara nasional pada tahun ini diprediksi berada di kisaran 380-390 juta ton atau jauh di bawah target dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019 sebanyak 419 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News