kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor Industri Mebel dan Kerajinan Ditargetkan Mencapai Rp 80 Triliun pada 2025


Rabu, 06 April 2022 / 18:52 WIB
Ekspor Industri Mebel dan Kerajinan Ditargetkan Mencapai Rp 80 Triliun pada 2025
ILUSTRASI. Perajin menyelesaikan pembuatan kursi rotan. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wsj.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur menyatakan, industri mebel dan kerajinan memiliki prospek yang cerah. Di tahun ini, HIMKI mencanangkan ekspor industri mebel dan kerajinan dapat terus bertumbuh.

“Diantaranya kita punya kekuatan bahan kayu dan rotan yang cukup untuk mendukung pertumbuhan. Di tahun 2025, HIMKI memiliki target ekspor US$ 5 miliar setara Rp 80 triliun per tahun,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (6/4).

Selain itu, Sobur menambahkan, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China juga mendorong signifikan pasar ekspor. Dimana, produksi China terkena pajak yang cukup tinggi untuk masuk AS. Dengan demikian, Indonesia menjadi negara yang mensubtitusi China terutama untuk bahan furnitur kayu solid dan rotan.

Berdasarkan catatan HIMKI, AS masih menjadi negara tujuan ekspor mebel terbesar Indonesia sepanjang tahun 2021 dengan berkontribusi sebesar 54,04% diikuti oleh Jepang 7,15%, Belanda 4,95%, dan Jerman 3,82%. Adapun, produk mebel untuk kontribusi ekspor masih ditempati oleh produk Wooden Furniture yakni 56,60%, diikuti rattan furniture 6,60% dan metal furniture 3,79%.

Baca Juga: Tambah Kapasitas Produksi, Integra Indocabinet (WOOD) Bidik Kenaikan Laba 10%

Begitu juga dengan ekspor produk kerajinan, dimana AS berkontribusi sebesar 49,35% diikuti oleh Jepang 7,72%, Malaysia 6,61% dan Belanda 3,89%.

Guna mencapai  target ekspor, maka ke depannya akan dibutuhkan kenaikan kapasitas produksi tambahan dan terkolerasi terhadap penambahan tenaga guna menopang target produksi untuk ekspor. Sobur mengatakan,  untuk mencapai target ekspor USD 5 miliar per tahun pada 2024, maka pertumbuhan yang harus dicapai adalah rata-rata 13,41% per tahun.

Pada tahun 2021, realisasi ekspor industri mebel dan kerajinan mencapai USD 3,47 miliar, sedangkan di tahun ini realisasi ekspor diharapkan dapat mencapai USD 3,93 miliar. HIMKI mencatat, pertumbuhan ekspor mebel dan kerajinan tahun 2021 mencapai 27,23% (YoY) yang merupakan pertumbuhan tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (2009-2020).

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melandai, Chitose (CINT) Optimistis Penjualan Furnitur Dapat Meningkat

Ke depan, HIMKI berharap pangsa ekspor dapat terus meningkat dengan cara penambahan penyelenggaraan pameran internasional di dalam negeri untuk menarik kunjungan buyer luar negeri ke tanah air. “Agar citra produk mebel dan kerajinan nasional tetap eksis maka perlu kegiatan yang ofensif dan masif melalui kegiatan mengikuti pameran bertaraf internasional,” terang Sobur.

Sobur bilang, saat ini pameran bertaraf internasional yang digelar di Indonesia hanya ada Indonesia International Furniture Expo (IFEX).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×