Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Test Test
JAKARTA. Kinerja ekspor Indonesia ke Jepang benar-benar layu. Tengok saja, selama periode Januari-Agustus 2009, ekspor kita ke Negeri Sakura tersebut melorot hingga 23,7% dibanding periode sama tahun lalu. Penurunan produk ekspor tertinggi adalah nikel yang mencapai 88,6%.
Data Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Departemen Perdagangan menunjukkan, total nilai ekspor selama Januari hingga Agustus 2009 cuma sebesar US$ 7 miliar, anjlok dari periode Januari-Agustus 2008 yang sebesar US$ 9,1 miliar. Namun penurunan ekspor tersebut tertopang oleh naiknya ekspor tembaga sampai 20,9%. "Ada kenaikan ekspor untuk tembaga dari Januari sampai Agustus 2009," kata Kepala Badan Litbang Departemen Perdagangan, Muchtar, Selasa (17/11).
Selama delapan bulan pertama 2009, selain nikel, penurunan ekspor tertinggi adalah rotan yang menukik hingga 64% dibanding periode sama 2008, dan aluminium yang melorot 23%. Penurunan ekspor juga terjadi pada produk komponen dan suku cadang, timah, dan metahnol. "Namun untuk batubara tidak ada penurunan, cenderung stabil ekspornya," kata Muchtar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News