kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Ekspor kertas turun tapi masih prospektif


Selasa, 13 September 2016 / 16:22 WIB
Ekspor kertas turun tapi masih prospektif


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Ekspor produk kertas dalam negeri belum sepenuhnya pulih. Dari Kementerian Perdangan (Kemdag) mencatat, ekspor kertas di periode Januari-Juni 2016 sebesar US$ 1,4 miliar, turun dari ekspor tahun lalu yang sebesar US$ 1,5 miliar. Amerika Serikat, Jepang, dan Malaysia masih menjadi pasar utama ekspor Indonesia.

Tjahya Widayanti, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdangan Kementerian Perdangan menjelaskan, penurunan ekspor kertas ini sudah terjadi sejak lima tahun belakangan, dengan nilai rata-rata penurunan sebesar 3,6% per tahun.

Meski begitu, peluang ekspor kertas Indonesia masih besar. Pangsa pasar Indonesia di negeri Paman Sam terus meningkat rata-rata sebesar 7,6% per tahun selama 2011-2015.  Ekspor kertas ke India juga meningkat rata-rata 18,3% per tahun selama 2011-2015.

Rusli Tan Wakil Ketua Umum, Asosiasi Pulp dan Kertas mengakui bila permintaan kertas terutama kertas tisu masih tinggi. "Sekarang, hampir semua menggunakan kertas tisu untuk toiletnya, dan kegiatan sehari-hari," katanya pada KONTAN, Senin (12/9).

Untuk dapat bersaing dengan negara lain, Rusli menyarankan Pemerintah memberikan kelonggaran terkait aturan sertivikasi seperti kewajiban penggunaan SVLK alasannya, membuat biaya produksi semakin meningkat. " SLVK itu berbiaya tinggi, belum lagi kami dikenai bea masuk dinegara tujuan seperti di Amerika Serikat yang menetapkan bea masuk sekitar 30%," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×