kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.686   10,00   0,06%
  • IDX 8.555   33,52   0,39%
  • KOMPAS100 1.184   4,52   0,38%
  • LQ45 860   2,52   0,29%
  • ISSI 302   2,27   0,76%
  • IDX30 443   -0,78   -0,17%
  • IDXHIDIV20 513   -0,37   -0,07%
  • IDX80 133   0,64   0,48%
  • IDXV30 137   0,30   0,22%
  • IDXQ30 142   0,01   0,01%

Ekspor kopi dunia kian pahit


Selasa, 21 April 2015 / 12:16 WIB
Ekspor kopi dunia kian pahit
ILUSTRASI. Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (9/11) di Pegadaian Fluktuatif. ANTARA FOTO/Yudi/YU


Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ekspor kopi dunia pada Februari terus turun. Jika dibandingkan tahun lalu, ekspor kopi di dunia turun 10,2%. Penurunan ini terjadi karena pengiriman kopi asal Brazil yang bulan Februari lalu mengalami penurunan. Sementara permintaan kopi terus naik di Afrika dan Asia.

International Coffe Organization (ICO) mencatat, pada Februari 2015 ekspor kopi mencapai 8,6 juta kantong, turun 10,2% dibandingkan Februari 2014 sebesar 9,5 juta kantong. Sebagai informasi, satu kantong sebanyak 60 kilogram (kg).

Turunnya ekspor kopi dunia sejalan dengan prediksi ICO atas produksi kopi tahun 2015 yang dibandingkan tahun lalu mengalami penurunan 3,3%. Produksi tahun ini lebih rendah sebesar 141,9 juta kantong dari 142 juta kantong pada tahun 2014.

Hal ini terjadi karena turunnya produksi kopi Brazil dan membuat pengiriman asal Negeri Samba tersebut memukul ekspor pada Februari. Kondisi ini masih bertahan sampai Maret menyusul belum terjadinya panen raya kopi di Brazil, Indonesia dan Vietnam yang menjadi negara penghasil terbesar kopi dunia.

Pranoto Soenarto, Wakil Ketua Asosiasi Ekspor Kopi Indonesia (AEKI) mengatakan, sejumlah negara terus berupaya untuk menaikkan produksi kopinya masing-masing. Tapi terkendala karena cuaca yang membuat produksi kopi rendah. "Cuaca tidak bisa dilawan yang membawa penyakit pada tanaman kopi," tutur Pranoto pada Selasa (21/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×