kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Ekspor kopi dunia kian pahit


Selasa, 21 April 2015 / 12:16 WIB
Ekspor kopi dunia kian pahit
ILUSTRASI. Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (9/11) di Pegadaian Fluktuatif. ANTARA FOTO/Yudi/YU


Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ekspor kopi dunia pada Februari terus turun. Jika dibandingkan tahun lalu, ekspor kopi di dunia turun 10,2%. Penurunan ini terjadi karena pengiriman kopi asal Brazil yang bulan Februari lalu mengalami penurunan. Sementara permintaan kopi terus naik di Afrika dan Asia.

International Coffe Organization (ICO) mencatat, pada Februari 2015 ekspor kopi mencapai 8,6 juta kantong, turun 10,2% dibandingkan Februari 2014 sebesar 9,5 juta kantong. Sebagai informasi, satu kantong sebanyak 60 kilogram (kg).

Turunnya ekspor kopi dunia sejalan dengan prediksi ICO atas produksi kopi tahun 2015 yang dibandingkan tahun lalu mengalami penurunan 3,3%. Produksi tahun ini lebih rendah sebesar 141,9 juta kantong dari 142 juta kantong pada tahun 2014.

Hal ini terjadi karena turunnya produksi kopi Brazil dan membuat pengiriman asal Negeri Samba tersebut memukul ekspor pada Februari. Kondisi ini masih bertahan sampai Maret menyusul belum terjadinya panen raya kopi di Brazil, Indonesia dan Vietnam yang menjadi negara penghasil terbesar kopi dunia.

Pranoto Soenarto, Wakil Ketua Asosiasi Ekspor Kopi Indonesia (AEKI) mengatakan, sejumlah negara terus berupaya untuk menaikkan produksi kopinya masing-masing. Tapi terkendala karena cuaca yang membuat produksi kopi rendah. "Cuaca tidak bisa dilawan yang membawa penyakit pada tanaman kopi," tutur Pranoto pada Selasa (21/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×