Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kondisi ekonomi dunia yang belum menentu membuat ekspansi PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) tertahan. Perusahaan yang bergerak di industri keramik ini mengurangi ekspor ke luar negeri. Tapi untuk mempertahankan pertumbuhan perusahaan, TOTO bakal mendorong penjualan dalam negeri.
TOTO memperkirakan, penjualan ke Amerika Serikat, Jepang, dan Timur Tengah akan merosot karena ekonomi negara-negara tersebut belum pulih. "Tahun ini kami membatasi ekspor dan meningkatkan penjualan pasar lokal," kata Setia Budi Purwadi, Direktur Keuangan Surya Toto, setelah paparan publik di Jakarta, kemarin (4/6).
Purwadi memproyeksikan, porsi ekspor terhadap penjualan tahun ini sebesar 25%, sisanya penjualan dalam negeri. Pada 2011 dan 2010 lalu, porsi ekspor mencapai 27% dan 33% dari total penjualan.
Walau penjualan ekspor berkurang, Purwadi yakin pasar dalam negeri tetap dapat menopang pertumbuhan penjualan perseroan ini. "Pertumbuhan sektor properti di Indonesia pesat," jelas Purwadi.
Menurutnya pertumbuhan ekonomi Indonesia positif dan permintaan bahan bangunan diperkirakan akan naik 15% dibanding tahun lalu.
Catatan TOTO, pada kuartal I-2012, penjualan di dalam negeri telah mencapai Rp 300 miliar atau naik 33,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara penjualan ekspor pada kuartal I-2012 turun 21,8% dibandingkan setahun lalu, jadi Rp 73,2 miliar.
Tapi, secara keseluruhan, total penjualan selama kuartal I-2012 meningkat 17,4%, menjadi Rp 373,2 miliar dibanding setahun lalu.
Produk yang dijual perusahaan ini saat ini terbagi dalam tiga segmen. Yakni meliputi, sanitary ware (produk saniter atau toilet), fitting (perlengkapan pendukung seperti keran dan wastafel), serta kitchen and vanity (seputar dapur dan interiornya).
Fokus ke dapur
Tahun ini, perseroan berniat menggenjot penjualan produk kitchen and vanity. "Kami sudah cukup kuat di produk sanitary. Sekarang kami coba untuk tingkatkan kitchen and vanity," tegas Purwadi.
Dia melihat, kelas menengah baru terus tumbuh signifikan. Kondisi ini akan melahirkan kenaikan permintaan perlengkapan dapur.
Catatan saja, penjualan kitchen and vanity TOTO tahun lalu sebesar Rp 20,34 miliar atau baru sekitar 1,51% dari penjualan total. Tapi tahun ini, Purwadi menargetkan, penjualan segmen ini tumbuh dua kali lipat dibandingkan angka itu.
Untuk menunjang target kinerja tahun ini, TOTO menganggarkan belanja modal atau capex sebesar US$ 5 juta. Dana itu dipenuhi dari kas internal perusahaan. Rencananya, dana tersebut untuk membeli mesin baru.
TOTO juga hendak membangun pabrik saniter baru tahun ini. Rencananya, pabrik tersebut akan dibangun di Jawa Timur. "Kami masih mencari lokasi yang tepat," ujar Purwadi.
Untuk membangun pabrik itu, TOTO butuh lahan seluas 30 hektare yang terletak dekat dengan jalur pipa gas dan pelabuhan. Pemilihan lokasi ini sangat penting agar distribusi lebih mudah dan akses kebutuhan energi tersedia. "Kami targetkan tahun ini akan dibangun," katanya.
Nilai investasi pabrik itu mencapai Rp 300 miliar. TOTO akan menggunakan kas internal sekitar 50% dan sisanya dari pinjaman bank untuk memenuhi kebutuhan itu.
Untuk penjualan bersih, tahun ini TOTO menargetkan sebesar Rp 1,6 triliun, lebih tinggi 23,07% dibanding penjualan bersih 2011. Sedangkan untuk laba bersih, Toto memasang target pertumbuhan 20% dibandingkan tahun lalu, menjadi Rp 261,74 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News