kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Elnusa (ELSA) beberkan tiga penyebab penurunan laba bersih di kuartal I-2020


Selasa, 23 Juni 2020 / 18:50 WIB
Elnusa (ELSA) beberkan tiga penyebab penurunan laba bersih di kuartal I-2020
ILUSTRASI. Gedung Elnusa, Jakarta.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perusahaan jasa migas PT Elnusa Tbk (ELSA) belum sepenuhnya memuaskan di kuartal I-2020. Sebab, meski mengalami kenaikan pendapatan sebesar 7,89% (yoy) menjadi Rp 2,05 triliun, laba bersih ELSA terperosok 31,75% (yoy) menjadi Rp 51,77 miliar.

Head of Corporate Communications Elnusa Wahyu Irfan mengatakan, ada tiga faktor yang menyebabkan penurunan laba bersih ELSA di kuartal pertama lalu. Di antaranya tren penurunan harga minyak global, pandemi Corona, dan pelemahan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Ia pun menyebut, di kuartal-kuartal berikutnya, ELSA akan tetap fokus melakukan strategi diversifikasi portofolio jasa energi yang dimiliki. “Kami memiliki tiga segmen jasa yang saling menopang satu sama lain, sehingga mendukung capaian konsolidasi,” ujar dia, Selasa (23/6).

Baca Juga: Meski pendapatan naik, laba bersih Elnusa (ELSA) ambles 31,75% di kuartal I-2020

Kendati demikian, tidak menutup peluang ELSA akan melakukan perubahan target kinerja keuangan di tahun ini. Hal seperti itu cukup jamak dilakukan oleh banyak perusahaan di tengah kondisi industri yang penuh tantangan.

Sekadar catatan, mayoritas pendapatan ELSA di kuartal I-2020 berasal dari pihak berelasi sebanyak Rp 1,69 triliun. Dari jumlah tersebut, sebagian besar datang dari segmen jasa hulu migas terintegrasi sebesar Rp 998,59 miliar.

Di samping itu, ELSA juga meraup pendapatan dari pihak ketiga sebanyak Rp 365,43 miliar di kuartal pertama. Mayoritas pendapatan pihak ketiga berasal dari segmen jasa distribusi dan logistik energi sebesar Rp 232,95 miliar.

Wahyu menyatakan, ELSA akan terus melakukan upaya penambahan kontrak-kontrak baru dari pihak ketiga. Apalagi, pihak ketiga berkontribusi 20% terhadap total pendapatan ELSA di kuartal pertama silam.

Tak hanya itu, ELSA juga berpeluang mengambil keuntungan seiring semakin banyaknya peralihan blok-blok terminasi ke PT Pertamina (Persero). Asal tahu saja, ELSA merupakan anak usaha Pertamina. “Hal ini dapat mempengaruhi komposisi persentase pendatapatan ELSA di masa mendatang,” ujar Wahyu.

Sebagai pengingat, Pertamina menyumbang Rp 716,27 miliar atau setara 34,8% dari total pendapatan ELSA di tiga bulan pertama tahun ini.

Baca Juga: Saham migas mulai menghijau terangkat sentimen harga minyak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×