Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tesla Inc telah merilis rantai pasok produksi yang di dalamnya terdapat daftar smelter di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Ada dua emiten tambang PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS) yang akan menjadi salah satu rantai produksi mobil listrik Tesla.
Untuk perusahaan yang masuk dalam rantai produiksi dengan katagori perusahaan yang memiliki smelter gold ada sekitar 87 perusahaan. Laporan itu tertera dalam daftar smelter dan refiner (Smelter and Refiner List). Selain pemilik smelter emas, Tesla juga merilis daftar perusahaan tambang timah, tantalum, dan Tungsten.
Dalam laporan itu menuliskan bahwa daftar fasilitas berikut adalah pabrik pelebur atau pemurni yang diyakini berada di rantai pasokan Tesla dan telah menyelesaikan program audit Responsible Minerals Assurance Process (RMAP) dan terdaftar sebagai konforman untuk pengadaan yang bertanggung jawab dalam praktek.
"Kami menerbitkan daftar ini untuk meminta pertanggungjawaban pabrik pelebur dan pemurni ini dan memberikan kredit atas partisipasi mereka yang berkelanjutan dalam RMAP. Selain itu, kami berharap hal ini dapat mendorong pabrik pelebur dan pemurni yang tersisa dalam rantai pasokan kami untuk mempercepat upaya mereka menunjukkan pengadaan mineral yang bertanggung jawab melalui RMAP," tulis Tesla dalam dokumen yang telah diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS untuk mematuhi pelaporan periode tahun kalender yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.
Menariknya, untuk katagori timah ada perusahaan Indonesia lain dengan nama PT Artha Cipta Langgeng, PT ATD Makmur Mandiri Jaya, PT Menara Cipta Mulia, PT Mitra Stania Prima, PT Refined Bangka Tin.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Tesla akan mengirimkan timnya ke Indonesia. Menurut Agus, pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut dari pembicaraan Presiden Joko Widodo dan CEO Tesla Elon Musk mengenai rencana investasinya di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News