Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam menargetkan penjualan emas hingga 45 ton pada periode sepanjang tahun 2025.
Target ini dibidik di tengah peningkatan permintaan emas yang cukup linier dengan peningkatan harga.
Menurut Corporate Secretary Antam, Faisal Alkadrie pihaknya akan menjaga ketersediaan produk emas dengan mengoptimalkan proses produksi dan distribusi agar kebutuhan pelanggan tetap terpenuhi.
Dari domestik, Antam akan mengandalkan suplai emas dari tambang emas mereka di Pongkor, yang terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Mulia Turun Rp 48.000 Hari Ini Rabu (23/4)
Pasokan juga akan diambil dari entitas grup holding MIND ID yang lain yaitu PT Freeport Indonesia, serta sumber-sumber domestik lainnya.
Khusus dari Freeport Indonesia, melalui perjanjian kerja sama Antam telah menerima pengiriman perdana sebesar 125 kilogram emas batangan. Sedangkan tahun ini PTFI menargetkan akan mengirim emas sebanyak 28 ton emas hingga Desember 2025.
"ANTAM saat ini juga tengah membangun fasilitas manufaktur logam mulia baru di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur," kata dia.
Lebih detail, pabrik ini akan memulai konstruksi pertama pada kuartal IV-2025 dengan kapasitas produksi 5 juta keping logam mulia batangan, koin serta emas industri.
"Pabrik ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas produksi serta efisiensi operasional perusahaan, dengan fokus pada pengolahan bahan baku emas dalam negeri," kata dia.
Selain pasokan domestik, Antam juga menyebut akan melakukan impor, yang merupakan bagian dari siklus produksi yang bertujuan unktuk memenuhi demand pelanggan.
Terkait impor, sebelumnya dalam catatan Kontan, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan bahwa opsi impor masih akan dipilih untuk memenuhi permintaan pasar.
Dilo juga mengatakan seiring dengan lonjakan permintaan emas, holding MIND ID saat ini mampu memproduksi sekitar 130 ton emas per tahun.
“Sekarang kira-kira produksinya kami itu 130 ton per tahun, tetapi pasar permintaan kami ini bertumbuh dari 70 ton ke 100 ton,” kata Dilo saat ditemui wartawan di Jakarta, Kamis (17/4).
Dari sisi permintaan emas, meski hari ini Rabu (23/04) Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Rabu, 23 April 2025, mengalami penurunan tajam setelah sebelumnya mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa. Menjadi Rp 1.991.000 atau turun Rp 48.000 dari perdagangan sebelumnya.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan minat kepada emas di dalam negeri masih tinggi dengan tantangan pasokan emas yang terbatas.
"Masih tinggi. Demand-nya masih tinggi. Jadi, antara permintaan dan permintaan cukup tinggi, tapi barang-barang tidak ada," kata Ibrahim kepada Kontan, Rabu (23/04).
Menurutnya, peningkatan ini dapat dilihat dari transaksi di Bullion Bank atau Bank Emas yang sudah mencapai Rp 1,5 triliun.
"Sampai minggu kemarin total yang melakukan investasi menabung di bullion bank itu, baik di BSI maupun Pegadaian, total 1,5 triliun. Jadi, terus mengalami peningkatan pada saat permintaan cukup tinggi," tutupnya.
Selanjutnya: Kembali Melemah, Begini Proyeksi Rupiah, Kamis (24/4)
Menarik Dibaca: Apakah Anak-Anak Boleh Minum Kopi? Ini Jawabannya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News