Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten penambangan logam berhasil meningkatkan kinerja mereka pada kuartal pertama tahun ini. Salah satunya PT Kapuas Prima Coal Tbk yang mengantongi penjualan Rp 201,25 miliar naik 8,35% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 Rp 185,90 miliar.
Hendra Susanto William, Direktur PT Kapuas Prima Coal TBk mengatakan pihaknya percaya untuk ke depannya harga komoditi seng, timbal, dan perak berada dalam posisi stabil dan cenderung meningkat.
Ia mengungkapkan ada beberapa strategi yang dilakukan perusahaan yakni dengan meningkatkan produktivitas, nilai tambah, dan penambahan cadangan mineral baru untuk mendongkrak knerja mereka.
Pada tahun ini mereka menargetkan produksi sebesar 450.000 ton ore, pada kuartal pertama mereka sudah memproduksi 80.000 ton, ia berharap mampu memproduksi 90.000 hingga 120.000 ton ore pada kuartal 2 tahun ini.
“Nilai penjualan hingga April US$ 18.55 juta, produksi hingga April sebesar 19,966 ton gabungan antara zinc dan timbal,” ujarnya Kamis (13/6).
Sayangnya ia belum dapat menyampaikan produksi hingga Mei 2018. Yang pasti ia optimis pada kuartal kedua masih akan mencetak peningkatan kinerja. Sementara untuk semester kedua tahun ini mereka bakal fokus pada pengoperasian pabrik flotasi kedua yang nantinya mampu mendorong jumlah produksi minimal 50% per bulannya.
Tak hanya Kapuas Prima Coal, PT Timah Tbk pun mencetak kinerja yang ciamik selama kuartal pertama tahun ini. Emiten bersandi TINS ini mengantongi pendapatan Rp 4,27 triliun melonjak 110,34% dari capaian pada periode yang sama tahun lalu Rp 2,03 triliun.
Pada Periode Januari-Maret 2019 PT Timah Tbk telah memproduksi bijih timah sekitar 21.600 ton SN, nilai ini meningkat 389% dibandingkan periode yang sama pada 2018. Selain dari tambang milik mereka, TINS juga menampung hasil produksi dari tambang rakyat yang mempengaruhi pendapatan mereka yang melesat.
Sedangkan mengenai produksi logam, mereka mencatat volume sekitar 16.300 metrik ton logam atau rata-rata mencapai 5.400 metrik ton per bulan, nilai ini melonjak 304% dari pencapaian produksi pada kuartal pertama tahun lalu.
Sementara itu, volume penjualan ekspor logam timah periode Januari hingga Maret 2019 sekitar 12.590 metrik ton tumbuh 217% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News