Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Hasil evaluasi pra kualifikasi tender Universal Service Obligation (USO) untuk penyediaan pusat layanan jasa akses internet di kecamatan telah keluar. Sebanyak 19 dari 25 perusahaan yang dievaluasi dinyatakan lolos, dan enam lainnya gugur.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo), Gatot S. Dewa Broto, mengatakan, bagi mereka yang tidak lolos, diberikan masa sanggah dari tanggal 29 Oktober hingga 2 November 2009.
"Setelah itu, tahapan berikutnya baru penyampaian undangan kepada yang lulus untuk mengikuti proses tender," kata Gatot, Kamis (29/10).
Berdasarkan evaluasi oleh Balai Telekomunikasi dan Informatika Pedesaan (BTIP) Direktorat Jenderal Postel Depkominfo, 19 peserta yang lolos tersebut, antara lain adalah PT Telkom Tbk, PT Aplikanusa Lintas Arta, PT Pos Indonesia, PT Rahajasa Media Internet, PT Telkomsel, dan PT Netwave Multimedia (Mitra).
Syaratnya ketat
Gatot menjelaskan, dasar penilaian yang digunakan panitia dalam menentukan lulus atau tidak lulusnya peserta prakualifikasi, antara lain adalah penilaian administrasi, penilaian terhadap pengalaman perusahaan, penilaian kemampuan keuangan perusahaan, dan penilaian kemampuan teknis perusahaan.
"Para peserta prakualifikasi wajib memenuhi seluruh unsur penilaian di atas. Sehingga tidak terpenuhinya salah satu unsur penilaian di atas maka peserta dinyatakan tidak lulus," tegasnya.
VP Marketing and Telecommunication Telkom, Eddy Kurnia, menyatakan Telkom siap untuk memenangkan tender tersebut. "Dari awal kami kan siap menyelenggarakan internet di pedesaan, tentunya semua hal sudah kami persiapkan untuk memenangkan tender tersebut," tandas Eddy.
Yang membuat Eddy makin optimistis adalah jaringan Telkom yang sudah mencapai seluruh pelosok negeri. "Artinya kalau kami menang, sangat dimungkinkan bisa melakukan pekerjaan itu," tuturnya.
Meski begitu, dari sisi perhitungan penawaran, Eddy bilang pihaknya harus terlebih dahulu melakukan pengecekan lokasi untuk menentukan besarnya penawaran. "Kami masih mempelajari besarnya penawaran yang akan kami ajukan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
