kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ENI hampir pasti caplok hak partisipasi Chevron di Indonesia Deepwater Development


Minggu, 18 Juli 2021 / 19:25 WIB
ENI hampir pasti caplok hak partisipasi Chevron di Indonesia Deepwater Development
ILUSTRASI. ENI hampir pasti mencaplok 62% hak partisipasi Chevron di Proyek Gas Indonesia Deepwater Development (IDD).


Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan minyak dan gas asal Italia, ENI hampir pasti mencaplok 62% hak partisipasi Chevron di Proyek Gas Indonesia Deepwater Development (IDD).

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengungkapkan, saat ini pengalihan hak partisipasi juga tengah dilakukan PT Chevron Pacific Indonesia untuk Blok IDD. "CPI saat ini sedang menjalin negosiasi untuk pengalihan ke pihak lain. Masih kami monitor terus," terang Dwi dalam konferensi pers virtual, Jumat (16/7).

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengungkapkan, saat ini proses merger dan akuisisi masih berlangsung dan tinggal satu poin pembahasan yang tengah dirampungkan. Kendati demikian, Fatar tak membeberkan poin pembahasan apa yang masih didiskusikan CPI dan ENI.

"Kapan (rampung) tentunya sangat bergantung kondisi. IDD kan Production Sharing Contract (PSC) expired di 2027 ini juga jadi pertimbangan. Tapi kalau melihat perkembangan diskusi menurut kami satu poin ini tidak begitu big deal untuk mereka selesaikan," kata Fatar.

Baca Juga: SKK Migas: ConocoPhillips Ingin Lepas Hak Partisipasi di Blok Corridor

Fatar menambahkan, SKK Migas terus menyurati CPI agar proses peralihan hak partisipasi bisa segera dirampungkan. Pihak ENI juga disebut berencana mengembangkan area Kutai Basin jika nantinya jadi mengelola IDD. "Mudah-mudahan dalam tahun ini kalau bisa selesai, ENI akan ajukan konsep pengembangan baru," jelas Fatar.

Dikutip dari laman resminya, Chevron berniat melepas IDD akibat tak dapat bersaing dalam portfolio global perusahaan. "Chevron memutuskan bahwa proyek Indonesia Deepwater Development yang terdiri dari beberapa KKS di Kutai Basin tidak dapat bersaing dalam portofolio global Chevron dan saat ini sedang mengevaluasi alternatif strategis untuk kepemilikan dan pengoperasian 62% sahamnya," demikian keterangan perusahaan dalam laman resminya.

Sebelumnya, SKK Migas mengungkapkan jika ENI melanjutkan pengembangan IDD tahap II maka biaya investasi proyek dapat ditekan pasalnya ENI telah memiliki fasilitas yang bisa diintegrasikan. Adapun, Proyek IDD Tahap II Gendalo-Gehem ditaksir bisa mendatangkan investasi US$ 18 miliar. 

Baca Juga: SKK Migas sebut sederet proyek besar di sektor hulu migas tetap berjalan

Sebagai informasi, begini perjalanan Proyek IDD tahap II:

1. Proyek IDD Gendalo dan Gehem yang dikelola oleh Chevron Makassar Ltd. bakal mulai on stream pada 2024 dan 2025

2. IDD Gendalo diperkirakan memiliki produksi sekitar 500 juta kaki kubik per hari, sedangkan Gehem memiliki produksi sebesar 420 juta kaki kubik per hari.

3. Studi pre-FEED proyek IDD Gendalo-Gehem itu sudah dimulai sejak Desember 2017.

4. Pada Juni 2018 bahkan sempat ada pengajuan proposal IDD beberapa kali dalam 24 jam dengan jumlah estimasi biaya proyek yang berubah-berubah.

5. Chevron sebagai operator proyek IDD itu memegang 62% saham. Mitra Chevron adalah Eni, Tip Top, PHE, dan mitra di Muara Bakau.

6. Proyek IDD Chevron masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca Juga: Perpanjangan kontrak Blok IDD ditargetkan dapat terlaksana tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×