Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam waktu dekat akan mengundang perusahaan batubara yang akan menggarap gasifikasi batubara bawah tanah atau underground coal gasification.
Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Sri Rahardjo mengatakan, Keputusan Menteri ESDM untuk mempercepat kajian mengenai gasifikasi batubara bawah tanah tersebut telah ada. Alhasil kebijakan lanjutan segera terbit. "Sambil tim berjalan, diharapkan ada perusahaan tertarik. Lamanya mungkin dua sampai empat tahun dari digarap sampai komersial," katanya, di Gedung DPR RI, Kamis (13/7).
Jika ada perusahaan batubar yang tertarik, pihak Kementerian ESDM siap memfasilitasi. Terkait perizinan masih menggunakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) khusus pengolahan.
Sedangkan untuk royalti, sampai saat ini masih perlu pengkajian, karena ada dua komoditas dalam proyek itu. Yakni batubara sebagai bahan utama di dalam tanah dan gas sebagai produk keluaran produk. "Nanti biar tim terus berjalan dan semoga segera ada aturan perizinan yang lebih jelas dan siap bagi investor," ujarnya.
Seperti diketahui, PT Medco Energi Mining Internasional siap mengembangkan gasifikasi batubara. Medco Energi menargetkan, sudah bisa melakukan eksplorasi pada tahun 2018 dan menghasilkan suar (flare) pertama di tahun 2019.
Ketua Indonesian Mining Institute Irwandy Arif bilang, teknologi gasifikasi batubara, termasuk yang bawah tanah, saat ini termasuk batu masih sebatas pilot project dan belum terbukti ekonomis. "Sejak tahun 2011 yang dikatakan gasifikasi batubara yang berhasil di Afrika Selatan. Namun, tidak bergaung sampai sekarang," tegas Irwandy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News