kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

ESDM: Sebanyak 24 smelter sudah berdiri sejak 2014 silam


Minggu, 13 Januari 2019 / 09:58 WIB
ESDM: Sebanyak 24 smelter sudah berdiri sejak 2014 silam


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus mendorong pembangunan fasilitas pengolahan pemurnian mineral atau smelter. Pembangunan smelter dari tahun 2014 sampai saat ini mencapai 27 unit.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono menyatakan bahwa sebagian dari jumlah tersebut sudah beroperasi seutuhnya.

Bambang menambahkan, saat ini smelter nikel merupakan yang terbanyak dengan jenis produk seperti fero nikel, nikel matte, dan nikel pig iron.

"Memang yang paling maju nikel, yang nomor dua ada potensi bauksit, besi, tembaga, timbal, seng masih kecil-kecil, zirkon tidak begitu besar, mangaan kecil-kecil," jelas Bambang dalam rilisnya, Sabtu (11/1).

Smelter nikel sendiri tersebar di berbagai daerah di Indonesia, yang terbesar saat ini adalah smelter milik PT Vale Indonesia yang berada di Sorowaku, Sulawesi Tengah. Kapasitas input mencapai 8.000.000 ton per year (tpy) yang menghasilkan nikel matte berkapasitas 80.000 tpy.

Disusul oleh smelter milik Indonesia Guang Ching Nikel and Stainless Steel yang terdapat di Morowalu Sulawesi Tengah berkapasitas 7.500.000 tpy.

Pada tahun 2018 sendiri ada 2 smelter yang dibangun, jumlah ini sesuai dengan target yang telah di tetapkan. Smelter tersebut dibangun oleh PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Bintang Smelter Indonesia.

Ditjen Minerba Kementerian ESDM mencatat, produksi mineral tertinggi pada tahun 2018 adalah produk olahan nikel yang mencapai 744.751 ton disusul perak 285.290 ton, katoda tembaga 233.099 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×