Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih memberi peluang bagi PT Rekayasa Industri merealisasikan pembangunan pipa gas ruas Cirebon-Semarang sepanjang 255 kilometer (km) yang sudah 11 tahun mangkrak.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan bilang pemerintah masih membuka peluang bagi Rekayasa Industri membangun pipa gas Cirebon-Semarang. Namun pemerintah tidak akan memberikan alokasi gas kepada pemilik pipa transmisi.
Pemerintah hanya akan memberikan alokasi gas kepada pembeli gas. "Kami bilang ini mau dijual kemana? Siapa yang mau pakai pipa gasnya? PLN yang pakai? Ya, biar PLN yang minta alokasi gasnya itu," kata Jonan, pada Rabu (19/7).
Konsep pemberian alokasi gas kepada pembeli gas ini menurut Jonan, agar tidak ada lagi monopoli harga gas pipa. Jika alokasi gas diberikan kepada pemilik pipa maka pemilik pipa bisa mengatur harga gas sendiri.
Sementara, pemerintah ingin harga gas pipa bisa lebih kompetitif dibandingkan harga gas liquefied natural gas. (LNG). "Kalau orang mau bangun pipa disewakan seperti jalan tol, dia bisa bandingkan, mahal mana pakai pipa atau pakai LNG. Cost-nya itu mahal mana, jadi bisa kompetisi," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News