Reporter: Nadia Citra Surya | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Akhirnya ESPN Star Sport (ESS) mengakui telah memulai aksinya menawarkan hak siar Brclays Premiere league (BPL) untuk musim 2009/2010. Sebelumnya, ESS selalu menyangkal telah melirik operator televisi berbayar di Indonesia untuk menawarkan hak siar liga sepak bola paling panas sejagat itu. ESS juga membantah pengakuan dua operator televisi kabel yang terang-terangan mengaku telah mengagendakan pertemuan dengan ESS minggu lalu.
Namun ESS akhirnya tak kuasa mengelak ketika dua operator TV berbayar mengakui kepada KONTAN tentang adanya pertemuan dengan ESS awal pekan lalu perihal hak siar BPL. "Kami telah bertemu dengan beberapa operator TV berbayar di Indonesia minggu ini," ungkap Andrew Marshall Senior Vice President Legal & Business Affairs ESS.
"Awal pekan lalu kami memang telah berhasil bertemu dengan perwakilan ESS," ujar Gaby Motulah Asisten Presiden Direktur PT Karya Megah Adijaya operator Aora TV kepada KONTAN. Seperti telah diberitakan KONTAN, dua operator TV berbayar yakni Aora TV dan Telkom Vision mengaku telah dijadwalkan bertemu dengan perwakilan ESS.
Menurut Gaby, ESS datang menemui manajemen Aora TV untuk memberitahukan tentang adanya lelang hak siar BPL sekaligus memberikan penawaran kepada Aora TV. "Tapi belum menyentuh tentang materi harga," tandas Gaby. Yang jelas pihak Aora TV merasa cukup sumringah lantaran telah mendapat tawaran untuk mengikuti lelang hak siar liga sepak bola terpanas sejagad ini.
Hal senada dilontarkan anggota komisaris Telkom Vision Eddy Kurnia. Menurutnya, Telkom Vision juga telah bertemu dengan perwakilan ESS perihal penawaran hak penyiaran BPL untuk musim liga 2009/2010 tersebut. Sedikit berbeda dengan Aora TV kendati belum mau menyebut angka penawaran yang diterima, Telkom Vision merasa harga yang ditawarkan ESS terbilang cukup tinggi. "Makanya kami minta manajemen untuk negosiasi dan mengkaji penawaran," kata Eddy (20/5).
ESS sendiri masih melanjutkan aksi tutup mulutnya soal materi pertemuan maupun soal harga penawaran hak siar. "Karena secara komersial sensitif, kami tidak dapat menyampaikan informasi lebih lanjut mengenai pertemuan tersebut," ujar Andrew. "Kami tidak dapat menyampaikan rincian informasi finansial dari pembicaraan bisnis kami," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













