Reporter: Handoyo | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. PT Eterindo Wahanatama Tbk (Eterindo) tampaknya akan sulit mencapai target penanaman baru kelapa sawit tahun ini. Bahkan, perusahaan ini memperkirakan, realisasi penanaman kelapa sawit sampai akhir tahun ini kemungkinan hanya 50% dari targetnya yang sebesar 5.000 hektare (ha).
Bambang Suyitno, Investor Relations Eterindo menerangkan, penyebabnya adalah musim kemarau basah. "Terlalu banyak hujan, mungkin hingga akhir tahun penanaman hanya setengah dari target," kata Bambang kepada KONTAN beberapa waktu lalu.
Hingga semester I tahun ini, penambahan luas areal perkebunan sawit tertanam Eterindo baru terealisasi 850 ha. Ini berarti Eterindo harus mengejar penanaman seluas 1.650 ha lagi. Jika itu tercapai, sampai akhir tahun, areal tertanam milik Eterindo luasnya 8.250 ha.
Eterindo mulai masuk ke sektor hulu perkebunan sawit sejak tahun 2009. Emiten dengan kode saham ETWA ini memiliki kebun sawit di Kalimantan. Dengan memiliki kebun sawit sendiri, Eterindo berharap bisa menekan biaya produksi dan menjamin ketersediaan pasokan bahan baku CPO. Selama ini, bahan baku minyak sawit Eterindo didapatkan dari pihak ketiga.
Selain melakukan ekspansi kebun, Eterindo juga berencana membangun pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 45 ton per jam di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat tetap berlanjut. "Masih dalam tahap persiapan," katanya.
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik tersebut cukup besar, yakni sekitar Rp 135 miliar diluar infrastruktur pendukung. Diperkirakan pada tahun 2014 mendatang pabrik tersebut akan mulai dapat digunakan.
Produksi dan penjualan biodiesel Eterindo di semester I tahun ini cukup memuaskan. Paruh tahun ini, produksi biodiesel Eterindo mencapai 39.000 metrik ton (MT), atau naik 39,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 28.000 metrik ton (MT). Sampai akhir 2013, Eterindo menargetkan produksi biodiesel 90.000 MT.
Sementara penjualan biodiesel pada enam bulan pertama tahun ini, naik 34,5% dibandingkan semester I tahun lalu 29.000 ton. Di tahun ini, Eterindo berharap bisa menjual biodiesel sebanyak 102.000 MT. Dengan adanya kenaikan mandatory campuran biodiesel menjadi 10%, Bambang optimistis, target tersebut dapat tercapai. Sekitar 95% pembeli biodiesel ini Pertamina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News