kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.296   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.118   -48,47   -0,68%
  • KOMPAS100 1.035   -9,01   -0,86%
  • LQ45 795   -6,82   -0,85%
  • ISSI 230   -1,51   -0,65%
  • IDX30 414   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 485   -0,53   -0,11%
  • IDX80 116   -0,98   -0,84%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 133   -0,23   -0,17%

Ferari dan Porsche sepi pembeli


Minggu, 02 Agustus 2015 / 12:48 WIB
Ferari dan Porsche sepi pembeli


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Tren penurunan penjualan tak hanya menimpa mobil murah. Penjualan mobil segmen super mewah di Indonesia seperti Ferrari dan Porsche juga merosot pada Semester I tahun ini.

Arie Christopher, Direktur Utama PT Citra Langgeng Otomotif, Agen Pemegang Merek (APM) Ferrari di Indonesia mengakui penjualan mobil berlogo kuda jingkrak ini merosot dibanding tahun lalu. “Penjualan sepi,” kata Arie di Jakarta, Jumat (31/7).

Sayangnya Arie enggan membeberkan angka penjualan mobil super mewah asal Italia tersebut di Indonesia maupun proyeksi penjualan di akhir 2015. Salah satu penyebab lesunya penjualan adalah harga mobil Ferrari yang melonjak. "Terdorong pelemahan rupiah, pajak naik serta sekarang ditambah kenaikan bea masuk impor baru-baru ini,” pungkas Arie.

Setali tiga uang, Porsche Indonesia mengalami nasib sama. Christoph Choi, Managing Director Porsche Indonesia mengatakan penjualan mobil super mewah asal Jerman tersebut merosot di Semester I 2015. “Untuk jumlahnya confidential, namun bisa dikatakan jika dibandingkan semester 1 pada tahun lalu kita turun 30%,” kata Christoph pada KONTAN, Jumat (31/7).

Mengenai market share Porsche saat ini di Indonesia, Christoph menjelaskan bahwa dari sisi sports car (mobil 2 pintu), posisi Porsche masih tertinggi di Indonesia. Namun untuk SUV, pihaknya belum terlalu besar karena andalan Porsche yaitu Porsche Macan baru saja launching tahun lalu. “Untuk tipe sedang, kita punya Porsche Panamera dan itu pun tidak terlalu signifikan di market Indonesia,” ujar Christoph.

Porsche Indonesia tidak memasang target pertumbuhan penjualan di akhir tahun 2015 yang terlalu besar. Ini seiring dengan naiknya bea masuk mobil impor secara utuh. Namun Porsche tetap melakukan strategi dari sisi Marketing, seperti mengikuti ajang auto show dan mengadakan Porsche World Road Show. “Kita beri kesempatan calon konsumen untuk menjajal semua line up produk Porsche di lintasan balapan sentul. Selain itu juga pengembangan diler kami lakukan dengan membuka Porsche Center Surabaya pada tahun ini,” jelas Christoph.

Khusus mengenai kenaikan bea masuk, Christoph menegaskan bawha dampaknya memas pasti dirasakan. Bahkan dampak aturan ini juga akan dirasakan semua produsen mobil yang melakukan import. “Untuk harga kita akan naikan secara proporsional, dimana kami mengikuti regulasi pemerintah dengan menaikan sebesar 10%. Karena pemerintah pun menaikan bea masuk dari 40% menjadi 50%,” pungkas Christoph.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×